Prabowo menargetkan pemulihan bencana Sumatera rampung 2-3 bulan

id Presiden Prabowo Subianto,Target Pemulihan Bencana,Penanganan Bencana,Bencana Sumatera

Prabowo menargetkan pemulihan bencana Sumatera rampung 2-3 bulan

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pemulihan bencana yang terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dapat selesai/rampung dalam kurun waktu 2-3 bulan ke depan.

Prabowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena tidak dapat menyelesaikan penanganan bencana dalam 3-5 hari, namun ia memastikan bahwa pemerintah terus bekerja keras agar masyarakat terdampak bencana dapat kembali beraktivitas normal.

"Saya telah minta maaf, saya tidak punya tongkat Nabi Musa. Kita tidak bisa selesaikan dalam 3 hari, 4 hari, 5 hari. Mungkin 2-3 bulan aktivitas akan benar-benar normal," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin.

Presiden telah menginstruksikan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarat Sirait dan Menteri Pembangunan Umum (PU) Dody Hanggodo untuk segera membangun 2.000 hunian sementara dan tetap.

Selain itu, pemerintah juga sudah mengirimkan 1.000 alat berat, eskavator, tangki air bersih dan minum, toilet portable, hingga jembatan bailey.

"Kemarin kita juga tambahkan lagi alat berat, truk air minum, dan persediaan air bersih, serta toilet-toilet portable, 50 jembatan bailey sedang kita kerjakan. Tadi akses jalan darat sebagian besar telah pulih, memang ada wilayah-wilayah tertentu yang masih terisolasi," kata Kepala Negara.

Prabowo juga menekankan bahwa pemerintah telah mengerahkan 60 helikopter dan belasan pesawat yang diterbangkan setiap hari ke lokasi-lokasi bencana untuk mengirimkan bantuan.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo targetkan pemulihan bencana Sumatera rampung 2-3 bulan

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.