Yogyakarta berharap tidak ada UN ulangan SMA

id UN

Yogyakarta berharap tidak ada UN ulangan SMA

Sejumlah pelajar mengikuti Ujian Nasional (UN)  secara online menggunakan komputer atau Computer Based Test (CBT) tingkat SMA sederajat di SMKN 2 Yogyakarta, Senin (13/4).(Foto ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/15)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengharapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak menggelar Ujian Nasional 2015 ulangan sekolah menengah atas akibat munculnya soal Ujian Nasional dari sebuah tautan di internet.

"Jangan salahkan siswa atau sekolah apabila muncul tautan soal Ujian Nasional (UN) di internet dan kebetulan soalnya sama. Harapannya, tidak perlu harus ada Ujian Nasional ulangan," kata Haryadi di Yogyakarta, Jumat.

Haryadi bahkan memberikan apresiasi khusus kepada siswa di SMA Negeri 3 Yogyakarta yang melaporkan adanya tautan soal ujian nasional yang bisa diunduh di internet.

Sikap siswa tersebut, lanjut dia, menunjukkan siswa di Yogyakarta sangat antusias melaksanakan ujian nasional.

"Tindakan dari siswa yang berani melaporkan temuan itu bagus sekali dan patut diapresiasi. Hal itu juga menunjukkan bahwa mereka tidak mencari-cari bocoran soal ujian nasional," katanya.

Ia berharap, seluruh pihak terkait bisa melihat permasalahan tersebut dengan lebih bijak dan mengutamakan kepentingan siswa di masa yang akan datang.

"Kejadian ini harus bisa menjadi instrospeksi seluruh pihak dan tidak lagi terulang pada pelaksanaan ujian nasional tahun berikutnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana mengatakan, belum menerima laporan resmi dari tim yang dikirim ke pusat setelah munculnya tautan di internet berisi soal ujian nasional.

"Belum ada laporan, namun arahnya tidak akan ada ujian nasional ulangan. Pelaku yang menyebarkan tautan berisi soal ujian nasional pun sudah ditangkap," kata Edy.

Ia mengatakan, tidak ada pihak yang bisa membuktikan berapa jumlah siswa yang mengunduh soal ujian nasional di internet dan kemudian memanfaatkannya.

"Apakah harus diteliti satu per satu siapa saja siswa yang mengunduh soal ujian nasional itu. Selain itu, untuk kelas IPS, Bahasa dan Agama tidak ada soal yang bocor. Sehingga tidak bisa dipukul rata semuanya harus mengulang," katanya.

Edy menambahkan, perguruan tinggi pun bisa mengambil kebijakan tersendiri menyikapi kejadian tersebut, apakah tetap akan menggunakan nilai ujian nasional sebagai pertimbangan masuk universitas atau tidak. ***4***

(E013)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024