Medan (ANTARA Jogja) - Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara akan membangun laboratorium khusus pendeteksi terjadinya gempa bumi, sehingga diharapkan nantinya korban jiwa akibat bencana alam itu dapat diminimalkan.
"Ke depannya, UMSU akan berusaha memiliki laboratorium khusus mendeteksi terjadinya gempa bumi, apalagi UMSU telah memiliki satu pakar gempa bumi lulusan Universiti Sains Malaysia (USM) yakni Dr Ade Faisal," kata Rektor UMSU Agussani MAP di Medan, Kamis.
Hal itu dia katakan saat membuka kuliah umum di UMSU yang menghadirkan pakar gempa bumi dari Nexus Riset Bencana University Sains Malaysia (USM) Prof Taksiah A Majid dan Dr Norazura M Bunnori.
Rektor mengatakan selama ini belum ada kajian mendalam yang melakukan riset pendeteksian sebelum terjadinya gempa bumi. Akibatnya terjadinya bencana alam itu masih sulit untuk dideteksi.
Berdasarkan catatan yang dihimpun dari berbagai sumber, lanjut dia, di Indonesia sudah terjadi 88.000 kali terjadi gempa bumi, baik goncangan skala kecil hingga goncangan dengan skala besar seperti yang terjadi di Simeulue, Aceh, Rabu (11/4).
Untuk itu, kata dia, UMSU sedang berupaya menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, terutama USM yang memang konsern untuk kegiatan penelitian tentang dampak serta deteksi awal terjadinya gempa bumi.
"Kami upayakan sesegera mungkin ada laboratorium khusus pendeteksi gempa bumi, apalagi sekarang UMSU sudah memiliki pakar gempa," katanya.
Pakar gempa bumi USM Prof Taksiah A Majid dalam kuliah umumnya mengatakan USM dewasa ini juga sedang melakukan riset untuk mendeteksi sebelum terjadinya bencana gempa bumi.
Apalagi memang penanggulangan serta pencegahan dampak gempa bumi merupakan tanggung jawab semua pihak terutama kalangan akademis.
"Untuk itu, sudah menjadi keharusan bagi para akademisi untuk menelaah atau meneliti dalam antisipasi terjadinya gempa bumi," katanya.
Sementara itu, pakar gempa bumi USM lainnya Dr Notazura M Bunnori mengatakan saat ini USM telah membuat sebuah alat untuk mendeteksi struktur bangunan terhadap daya tahan jika terjadi gempa bumi.
"Kini USM tengah membuat sensor pendeteksi struktur bangunan di Malaysia agar diketahui kekuatan bangunan tersebut pada saat terjadi gempa bumi," katanya. (KR-JRD)