Jogja (ANTARA Jogja) - Masyarakat Yogyakarta yang diprakarsai Forum Yogyakarta untuk Keberagaman menyampaikan Manifesto Kebhinekaan di depan Gedung Agung, Minggu sore.
Habibah selaku perwakilan masyarakat Yogyakarta yang menyampaikan manifesto tersebut menyatakan bahwa kebhinekaan adalah kekayaan hidup sehari-hari yang tidak bisa dipungkiri di Indonesia.
"Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Rumusan tersebut melandasi semangat bangsa yang toleran, menghargai keragaman, dan menjunjung tinggi kemerdekaan berpikir dan berpendapat," kata Habibah saat menyampaikan isi manifesto tersebut.
Namun demikian, lanjut dia, akhir-akhir ini marak terjadi peristiwa kekerasan atas nama agama, suku, dan kelompok tertentu.
Karena itu, lanjut dia, warga Yogyakarta menyatakan menolak aksi kekerasan atas alasan apapun karena tidak sesuai prinsip kebhinekaan.
"Kami juga mendukung aparat untuk melakukan tindakan berdasarkan hukum kepada setiap individu atau kelompok yang melakukan intimidasi dan kekerasan," katanya.
Dalam manifesto tersebut juga dinyatakan agar masyarakat bisa saling menghormati dan menghargai kebhinekaan, serta tidak membiarkan terjadinya aksi intimidasi atau kekerasan.
"Kami mohon agar Sri Sultan dapat menjaga manifesto ini," kata Habibah saat menyerahkan salinan manifesto itu kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Sri Sultan kemudian menyatakan bahwa manifesto tersebut adalah sebuah aspirasi dari masyarakat Yogyakarta.
"Dalam sejarahnya, di Yogyakarta tidak pernah ada kekerasan atas nama agama. Kebhinekaan akan selalu mewarnai republik ini," kata Sri Sultan.
Selain diserahkan kepada Gubernur DIY, manifesto tersebut juga diserahkan kepada Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno.
Pembacaan manifesto tersebut digelar disela-sela kegiatan Kirab Kejuangan dalam rangkaian acara peringatan 63 tahun peristiwa Yogya Kembali.
Sejumlah kelompok masyarakat pun tampil dalam kegiatan kirab tersebut, di antaranya perwakilan dari kecamatan di Kota Yogyakarta, sekolah dan juga organisasi kepemudaan.
(E013)
Berita Lainnya
Pj Wali Kota menyerukan ramah lingkungan jadi gaya hidup warga Yogyakarta
Selasa, 3 Desember 2024 18:42 Wib
BI sebut bawang merah menjadi pemicu utama inflasi di DIY
Selasa, 3 Desember 2024 13:34 Wib
Dishub prediksi 10 juta orang bergerak di DIY saat Natal-Tahun Baru 2025
Senin, 2 Desember 2024 16:43 Wib
Instiper kenalkan teknologi pemanenan air hujan pada petani Gunungkidul
Senin, 2 Desember 2024 16:14 Wib
PSKP UGM usulkan materi resolusi konflik masuk kurikulum pendidikan
Senin, 2 Desember 2024 13:54 Wib
Pilkada Yogyakarta, PDIP menang di tanah kelahiran Megawati Soekarnoputri
Senin, 2 Desember 2024 11:12 Wib
Menbud pamerkan keris dan wayang koleksinya di Benteng Vredeburg
Senin, 2 Desember 2024 2:55 Wib
Lazismu memperkuat digitalisasi keuangan akselerasi gerakan zakat
Minggu, 1 Desember 2024 13:48 Wib