UGM adakan pelatihan vaksinasi ikan bagi petani

id ugm adakan pelatihan vaksinasi

UGM adakan pelatihan vaksinasi ikan bagi petani

Seekor ikan lele sedang diberi vaksin (Foto ugm.ac.id)

Jogja (ANTARA Jogja) - Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengadakan pelatihan cara memberi vaksin, dan kader vaksinator bagi petani ikan dari Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Pelatihan vaksinasi dimaksudkan untuk meningkatkan produksi dan budi daya ikan yang selama ini mengalami kendala gagal produksi akibat serangan penyakit virus dan bakteri," kata dosen Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Susilo Budi Priyono di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, vaksinasi bisa meningkatkan peluang hidup ikan hingga lebih dari 30 persen. Para petani dan penyuluh perikanan itu dilatih praktik vaksinasi ikan yang dilaksaankan di kolam ikan milik Fakultas Pertanian UGM.

"Penyakit yang sering menyerang dan mengancam gagal produksi di antaranya penyakit virus MrNV yang menyerang udang galah. Beberapa bulan lalu virus itu menyebabkan kegagalan produksi pembenihan gagal total," katanya.

Ia mengatakan ikan lele lebih banyak terkena penyakit bakteri aeromonas, sedangkan nila lebih banyak terserang streptococcus. Masalahnya adalah petani umumnya awam menggunakan vaksinasi, padahal penggunaan vaksinasi lebih dianjurkan daripada menggunakan antibiotik.

Pakar penyakit ikan Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UGM Murwantoko mengatakan cara vaksinasi yang bisa dilakukan pada ikan dapat dilakukan melalui tiga metode vaksinasi, yakni vaksinasi melalui suntikan, vaksinasi rendaman, dan vaksinasi oral.

"Vaksinasi rendaman bisa dilakukan secara massal pada berbagai ukuran ikan, biaya tenaga kerja murah, dan tidak berisiko bagi vaksinator. Namun, kelemahannya adalah jumlah vaksin yang diperlukan cukup banyak dan jangka perlindungan rendah," katanya.

Menurtu dia vaksinasi melalui suntikan memiliki kelebihan hampir semua vaksin masuk ke tubuh ikan, efisien, dan efektif dalam memberikan perlindunagan pada ikan. Namun, tidak bisa dilakukan pada ikan yang berukuran kecil dan memerlukan tenaga kerja yang memiliki keahlian dan berisiko bagi vaksinator.

"Vaksinasi oral merupakan metode yang paling mudah karena vaksin bisa dicampur dengan pakan. Namun, vaksinasi tersebut membutuhkan jumlah vaksin yang banyak," katanya.

(B015)