Bantul (ANTARA Jogja) - Perajin di sentra kerajinan kipas Jipangan, Desa Bangunjiwo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berinovasi memproduksi undangan berbentuk kipas guna memperluas pasaran.
"Kami ingin berkreasi dengan mengembangkan produksi undangan berbentuk kipas, yang fungsinya ganda, yaitu sebagai `souvenir` sekaligus penyebar informasi," kata perajin dan pemilik industri kerajinan kipas `Surya Souvenir` Tumadi di Bantul, Kamis.
Menurut dia, industri kerajinan kipas berkerangka bambu yang dirintisnya sejak 2001 ini, awalnya hanya berupa "souvenir" berupa kipas biasa.
Kemudian pada 2008 melakukan inovasi dengan memenuhi pesanan berupa undangan berbentuk kipas.
"Sejak ada undangan berujud kipas ini permintaan cukup banyak, terutama saat bulan-bulan banyak resepsi pernikahan, atau masa kampanye pemilu, maupun saat promosi," katanya.
Ia mengatakan kain kipas disablon sesuai dengan informasi yang disampaikan.
Menurut dia, pesanan undangan berbetuk kipas sebagian besar dari luar daerah, seperti Jakarta, Surabaya, dan bahkan ada dari Sulawesi yang sudah menjadi pelanggan. "Dalam seminggu, saya bisa mengirim 4.000 kipas," katanya.
Seperti usai Lebaran, kata dia, banyak hajatan, termasuk resepsi pernikahan, yang kemungkinan selama dua bulan ke depan pesanan biasanya banyak.
Ia menyebutkan dalam sepekan ini telah mendapatkan pesanan 5.000 undangan kipas.
Menurut dia, undangan berbentuk kipas hasil produksinya harganya Rp6.000 per undangan.
Dirinya juga menerima pesanan undangan kipas yang ukurannya lebih besar. "Tergantung ukuran dan sablon tulisannya, namun rata-rata saya tawarkan dengan harga Rp6.000 per undangan," katanya.
Usaha kerajinan kipas yang digelutinya mempekerjakan 25 orang, dan produksi utamanya kipas dengan balutan kain batik, atau polos sebagai souvenir, yang dijual seharga Rp1.000 hingga Rp3.500 per kipas.
"Produksi rata-rata per bulan baik kipas biasa maupun kipas undangan sebanyak 80.000 kipas, dan jika sedang banyak pesanan bisa mencapai 100.000 kipas per bulan," katanya.
Ia mengatakan kipas produksinya sebagian besar dikirim ke berbagai kota di Jawa, seperti ke Jakarta, Surabaya, Bandung dan sejumlah daerah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta Papua.
"Pengiriman ke luar kota dan luar Jawa itu rutin setiap pekan sekali, karena sudah menjadi pelanggan saya, dan rata-rata setiap daerah pesanannya sebanyak 4.000 sampai 5.000 kipas sekali kirim," katanya.
(KR-HR)