Jakarta (ANTARA Jogja) - Pengamat ekonomi dan politik Ichsanuddin Noorsy mengatakan perlu ada Badan Usaha Milik Negara yang baru, untuk menjadi pesaing bagi PT Pertamina (Persero).
"Dengan adanya BUMN yang baru, maka akan bisa bersaing dengan Pertamina agar perusahaan itu lebih sehat," kata Ichsan, usai menghadiri Diskusi Terbuka Status Investor Migas di Indonesia 'Migas Untuk Kemakmuran Bangsa', di Jakarta Rabu.
Ia mengatakan adanya BUMN baru yang bergerak di bidang migas, maka kinerja Pertamina diharapkan bisa lebih baik. "Contoh seperti China, mereka memiliki tiga BUMN yang bergerak di bidang migas," katanya.
Ichsan menjelaskan kultur Pertamina yang tanpa daya saing itu sudah berlangsung terlalu lama, maka sudah seharusnya ada BUMN baru yang menjadi pesaing Pertamina agar nantinya berlomba untuk menjadi yang terbaik.
"Proses untuk membuat BUMN baru, juga tidak terlalu lama, hanya perlu tiga sampai enam bulan," katanya.
PT Pertamina sendiri telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi ConocoPhilips Algeria Ltd, anak perusahaan ConocoPhilips (NYSE:COP) yang menguasai Blok 405a, yang akan menambah produksi minyak bagi Pertamina sebanyak 23.000 barel per hari.
Blok 405a terdiri atas tiga lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North, Ourhoud, dan EMK.
Di lapangan Menzel Lejmat North ConocoPhilips Algeria Ltd. menguasai 65 persen hak partisipasi, dan sekaligus bertindak selaku operator, sementara itu hak partisipasi di lapangan Ourhoud 3,7 persen, dan 16,9 persen di lapangan EMK.
Berlakunya kesepakatan ini masih bergantung pada hak membeli pertama (first right) oleh mitra ConocoPhilips di blok tersebut, dan persetujuan dari pemerintah Aljazair.
Untuk itu, diharapkan transaksi dapat dituntaskan pada paruh pertama 2013. Selama 2012, produksi dari Blok 405a mencapai lebih dari 35.000 barel per hari, sehingga bagian untuk ConocoPhilips Algeria mencapai sekitar 23.000 barel per hari.
(V003)