IPW: polisi tak profesional tangani anak Hatta

id Rasyid

IPW: polisi tak profesional tangani anak Hatta

Rasyid (antaranews.com)

Jakarta (Antara Jogja) - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai Polri tidak profesional dalam menangani kasus tabrakan maut dengan tersangka Rasyid, anak Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

"Rasyid terlalu mendapat berbagai keistimewaan dari kepolisian, hanya karena dia adik menantu Presiden SBY. Padahal Rasyid sudah menyebab dua orang tewas dalam kecelakaan BMW maut," kata Neta di Jakarta, Minggu.

Ia pun membandingkan kasus Rasyid dengan kasus tabrakan yang melibatkan tersangka Afriyani, Andhika, dan Novi Amelia. Menurut Neta, dalam menangani kasus Rayid sepertinya Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya takut kepada keluarga besar Cikeas sehingga kehilangan profesionalitasnya.

Menurut Neta, jika Polri terus bersikap seperti itu maka citra Polri di masyarakat akan terpuruk, antipati publik kepada keluarga besar Cikeas akan muncul, dan kepercayaan publik terhadap Hatta Rajasa akan menurun yang tentunya akan berdampak pada pencalonannya sebagai presiden mendatang.

"Akibat ulah Dirlantas Polda Metro ini bukan mustahil kasus Rasyid akan menyandera Hatta dan membuat Ketua Umum PAN ini terus menerus menjadi bulan-bulanan lawan politiknya hingga Pilpres 2014," kata Neta.

Dampak hukuman sosial ini, tambah Neta, akan menyandera Hatta Radjasa, padahal belum tentu pihak Hatta menginginkan Rasyid diperlakukan istimewa.

IPW berharap kejaksaan bisa berbuat lebih baik dari yang ditunjukkan Polri. Jika Polri nanti melimpahkan berkas perkara Rasyid berikut tersangkanya, kata Neta, kejaksaan harus segera menahan Rasyid.

"Sebab Pasal 310 UU LAJR yang dikenakan kepada Rasyid sudah memenuhi unsur untuk menahan yang bersangkutan," kata Neta.

Sebaliknya, kata dia, jika kejaksaan ternyata mengikuti cara kerja Polri dalam menangani Rasyid, maka runtuhlah penegakan supremasi hukum di negeri ini.

(J004)