KAMMI lakukan aksi dorong masyarakat tidak golput

id golput kammi tidak

KAMMI lakukan aksi dorong masyarakat tidak golput

kESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI) (kammi-sleman.blogspot.com )

Jogja (Antara Jogja)-Puluhan anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan aksi damai untuk mendorong masyarakat tidak golput atau tetap menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2014, Senin.

Aksi yang dinamai dengan "Gerakan Lima Menit" itu berlangsung di Titik Nol Kilometer Yogyakarta dengan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY.

Koordinator Aksi, Zulfikar mengatakan selain meminta masyarakat tidak golput, "Gerakan Lima Menit" merupakan gerakan untuk mendidik masyarakat agar tetap sadar dan selektif dalam memilih calon legislatif dan presiden.

"Kami mengharapkan dalam waktu lima menit saat berada di bilik suara untuk mencoblos, masyarakat dapat menggunakan hati nuraninya jangan asal memilih, namun juga jangan golput,"kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini.

Menurut dia, peningkatan angka golput selalu terjadi di setiap pemilihan umum. Hal itu, kata dia, antara lain disebabkan karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas calon yang ada serta tingginya angka korupsi.

"Angka golput pada 1999 masih sekitar 10 persen, pada 2004 sekitar 20 persen dan pada 2009 angka golput menjadi 30 persen. Partisipasi masyarakat menggunakan haknya menurun 10 persen setiap lima tahun sekali,"katanya.

Menurut Zulfikar, untuk menurunkan angka golput serta mewujudkan pemilu yang berkualitas, masyarakat wajib mengenali setiap calon yang akan dipilih terlebih dahulu. Ia juga meminta agar masyarakat lebih memilih kepada calon yang menghindari praktik politik uang.

"Mereka harus mengenali calon yang ada di dapilnya. Mereka harus tahu integritas dan rekam jejaknya. Jangan sampai memilih yang melakukan praktik "money politic","katanya.

Menurut dia, "Gerakan Lima Menit" yang dilakukan oleh KAMMI DIY itu, sebelumnya telah diawali dengan memberikan pendidikan politik kepada kalangan pemilih pemula di berbagai perguruan tinggi, bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY.

"Kalau kami tidak turut membantu melakukan gerakan ini, takutnya angka golput pada Pemilu 2014 semakin meningkat,"katanya.
(KR-LQH)
Pewarta :
Editor: Heru Jarot Cahyono
COPYRIGHT © ANTARA 2024