Dino Patti Djalal ungkap skill abad ke-21

id dino patti djalal ungkap

Dino Patti Djalal ungkap skill abad ke-21

Dino Patti Djalal (Foto antaranews.com)

Semarang (Antara Jogja) - Mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengungkapkan beberapa skill (kemampuan) yang wajib dipenuhi seseorang untuk bisa meraih kesuksesan di abad ke-21 sekarang ini.

"Namanya skill abad ke-21, dan itu penting serta mutlak dipenuhi untuk meraih kesuksesan," kata Dino saat memberikan kuliah umum bertema Tantangan Indonesia di Abad Ke-21, di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang (Unnes), Selasa.

Dia mengatakan tidak ada definisi khusus yang dapat menjelaskan pengertian skill abad ke-21 ini. Namun secara umum Dino menjelaskan bahwa skill abad ke-21 merupakan skill yang dapat membuka peluang seseorang memperoleh pekerjaan semakin besar. 
   
"Skill itu antara lain skill menganalisa, "multitasking skill", "problem solving skill", "networking skill", dan bahasa," kata Dino.

Dia menjelaskan dengan berbagai skill tersebut seseorang dituntut mampu menganalisa sesuatu hal dengan baik, mampu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, mampu menyelesaikan masalah, mampu membuka jaringan dan mampu berbagai macam bahasa.

"Contoh untuk mampu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus itu, adalah melakukan pekerjaan itu sambil berjalan, karena kita dituntut cepat," ujar dia.

Sebagai mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat Dino mengaku telah mempelajari betapa besar dampak menguasai berbagai skill itu bagi kehidupan seseorang. Dengan terus mengasah skill itu seseorang dapat meraih atau menjadi apapun di abad ke-21 ini.

"Abad ke-21 ini adalah abad di mana apapun mungkin dicapai. Kalau jaman dulu itu bapaknya petani, maka beberapa generasi berikutnya masih jadi petani, tapi kalau sekarang tidak lagi seperti itu," kata dia.

Selain itu, dia mengingatkan berdasarkan peta lapangan kerja dunia saat ini, dari tujuh miliar orang di dunia, tiga miliar diantaranya merupakan usia kerja.

Dari tiga miliar usia kerja itu, hanya 1,2 miliar saja yang memperoleh pekerjaan yang baik.

"Sisanya 1,8 miliar gigit jari atau berjuang. Makanya skill abad ke-21 itu penting dan tidak ada kata terlambat," ujar dia.   

(R028)

Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024