Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta tidak menemukan beras plastik di sejumlah pedagang beras di Pasar Kranggan Yogyakarta.
"Tidak ada temuan beras plastik atau beras yang tercampur beras plastik di semua pedagang beras baik pedagang besar maupun pedagang kecil di Pasar Kranggan," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Selasa.
Pemantauan dilakukan dengan pengamatan secara kasat mata terhadap beras yang dijual dan menggigit beras untuk mengetahui apakah beras yang dijual merupakan beras asli atau beras yang terbuat dari plastik.
Beras yang asli, lanjut dia, akan patah jika digigit dan menyisakan rasa seperti tepung beras sedangkan beras plastik tidak akan mudah patah dan tidak ada rasa tepung usai digigit.
"Saya rasa, metode pengamatan yang dilakukan sudah tepat karena sampai saat ini belum pernah melihat secara langsung bagaimana beras plastik itu," katanya.
Selain melakukan pemantauan di lapangan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta juga belum menerima laporan dari masyarakat terkait temuan beras plastik.
"Kami dibantu seluruh lurah di pasar tradisional untuk memantau beras yang dijual," katanya.
Suyana mengatakan, isu peredaran beras plastik tersebut diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan konsumen saat membeli beras.
"Penguatan peran gabungan kelompok tani (gapoktan) penting untuk dilakukan. Kerja sama antara gapoltan yang menghasilkan beras dan menjual beras bisa dilakukan sehingga masyarakat bisa memperoleh beras yang masih baru," katanya.
Suyana menambahkan, penyebutan istilah beras plastik dengan istilah beras sintetis yang kini berkembang di lapangan sebenarnya tidak tepat karena Institut Pertanian Bogor (IPB) juga mengembangkan beras sintetis yang disebut sebagai beras analog. Beras tersebut terbuat dari jagung, ketela dan sagu sehingga aman dikonsumsi.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Sri Harnani mengatakan, beras yang dijual pedagang di Pasar Kranggan adalah beras lokal.
"Semuanya beras lokal yang berasal dari beberapa daerah di sekitar Kota Yogyakarta seperti Sleman, Bantul, Kulon Progo, Delanggu dan Klaten," katanya yang siap melakukan pemantauan di lokasi lain.
Ia mengatakan, jika ada indikasi beras plastik, maka harus dibuktikan dengan uji laboratorium agar hasilnya valid. ***3***
(E013)
Berita Lainnya
DLH Bantul menekankan pentingnya gerakan pilah sampah di masyarakat
Rabu, 16 Oktober 2024 23:49 Wib
Mahasiswa UMM sulap sampah plastik menjadi kursi ecobrick
Senin, 30 September 2024 14:49 Wib
Indonesia-UAE pererat kemitraan atasi sampah plastik di sungai
Sabtu, 7 September 2024 6:13 Wib
Peneliti UGM kembangkan produk inovasi plastik kemasan mudah terurai
Jumat, 30 Agustus 2024 22:20 Wib
Indonesia siapkan kebijakan ekonomi sirkular industri plastik
Kamis, 15 Agustus 2024 19:23 Wib
BRIN-IAEA mengembangkan teknologi daur ulang limbah plastik dengan nuklir di RI
Minggu, 21 Juli 2024 14:41 Wib
Rappo Indonesia mengolah plastik kresek bekas menjadi produk fesyen
Kamis, 6 Juni 2024 13:31 Wib
Pemerintah edukasi pelajar kelola sampah plastik via daur ulang
Kamis, 30 Mei 2024 4:43 Wib