Menteri PUPR tinjau pengeboran air Bribin II

id bribin

Menteri PUPR tinjau pengeboran air Bribin II

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Basuki Hadimuljono. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mochamad Basuki Hadimuljono melakukan inpeksi mendadak ke sistem pengeboran air Bribin II di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin.

Basuki meminta penjelasan dan memeriksa sejumlah lokasi di Bribin II yang merupakan hasil kerja sama dengan Karlrusche Institute of Technology (KIT), Jerman.

Ia juga melihat lokasi reservoir utama yang berlokasi di atas Bukit Kaligoro, Sempon, Dayakan, Kecamatan Semanu.

Basuki mengungkapkan sistem air di Gunung Kidul sudah lama dikerjakan, bahkan bertahun lalu. Sistem ini merupakan salah satu yang terpanjang di Indonesia.

"Menurut saya, sistem air minum di Gunung Kidul merupakan sistem terpanjang," kata Basuki seusai meninjau Bribin II di Desa Dadapayu, Kecamatan Semanu.

Menurutnya, air di Gunung Kidul melimpah, namun karena berada ratusan meter di bawah permukaan tanah, maka membutuhkan biaya yang cukup besar baik untuk pembangunan dan juga perawatan.

"Idealnya memang banyak dibuat sumur bor di sini karena topografinya memang menyebar. Kemudian juga angkutan tangki air untuk suplai kepada masyarakat," katanya.

Basuki mengaku tertarik dengan usulan Ketua DPRD Gunung Kidul Suharno yang sempat menerangkan kinerja alat yang cukup berat apabila harus mendorong air dari bawah tanah dengan kedalaman 105 meter menuju ke Bukit Kaligoro untuk reservoir pertama yang ada di Dusun Sempon, Dayakan, Semanu.

"Beliau (Ketua DPRD) mengusulkan tampungan di permukaan sebelum ditarik. Coba kita kerjakan nantinya, ini ide yang baik akan kita kaji," katanya.

Ia juga akan mempelajari persoalan Bribin II yang merupakan riset dari Universitas Karlsruhe Jerman tersebut.

"Kami akan perbaiki sistem sehingga tidak merepotkan seandainya ada kerusakan alat," tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Gunung Kidul Suharno berharap pemerintah pusat bisa memberikan anggaran dan juga perbaikan untuk pengelolaan air di Gunung Kidul.

Menurutnya, kandungan air di sungai bawah tanah di Gunung Kidul sangat melimpah.

"Kami berharap ada langkah konkret untuk mengatasi persoalan air yang hingga kini tak kunjung usai," katanya. ***1***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024