Oleh Luqman Hakim
Yogyakarta, 18/4 (Antara) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong Dinas Perhubungan setempat segera memasang mesin X-Ray di Terminal Giwangan dan Jombor untuk menghambat masuknya jaringan narkoba, baik skala nasional maupun internasional.
"Tanpa itu dipenuhi maka masuknya narkoba ke Yogyakarta relatif sulit dideteksi, karena peredarannya bukan lagi hanya memanfaatkan jalur udara," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kombes Pol Soetarmono di Yogyakarta, Senin.
Menurut Soetarmono saat ini dua mesin X-Ray hanya dapat dijumpai di Bandara Adisutjipto. Sementara di Stasiun Tugu Yogyakarta serta Terminal Giwangan dan Jombor belum tersedia.
Dorongan pengadaan mesin X-Ray di Terminal, menurut dia, telah disampaikan kepada Dinas Perhubungan DIY.
"Kami juga berharap terminal-terminal di Yogyakarta sudah harus tertib, yang bisa masuk sebaiknya hanya penumpang saja," kata dia.
Menurut dia saat ini jaringan narkoba internasional mulai membidik Yogyakarta sebagai sasaran peredaran narkoba. Tren peredaran narkoba dari berbagai negara, menurut dia, cenderung meningkat sejak 1 September 2015 diawali dengan masuknya 2.675 gram narkotika jenis sabu kristal dari Guangzhou, Tiongkok.
Selanjutnya pada 14 April kembali masuk 688,7 gram sabu-sabu yang dibawa oleh warga Afrika Selatan dan pada 15 April kembali masuk 1,14 kilogram sabu yang ditengarai berasal dari Taiwan.
"Masih ada target operasi kami yang belum tertangkap, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kami bisa kembali mengungkap," kata dia.
Menurut dia dengan menggunakan beragam modus, jaringan internasional tersebut masih memiliki kemungkinan kembali menyasar Yogyakarta. Banyaknya mahasiswa dari berbagai daerah, menurut Soetarmono, menjadi salah satu daya tarik para pengedar menyasar Yogyakarta.
"Sangat memprihatinkan, sebagai kota wisata sekaligus kota pendidikan Yogyakarta menjadi target sasaran jaringan internasional," kata dia
Ia mengatakan sesuai hasil riset BNN dan Universitas Indonesia (UI), DIY masih menempati peringkat kedelapan pengguna narkoba tertingi di tingkat nasional dengan jumlah pengguna 60.182 orang, di mana 23.048 orang atau 50 persen di antaranya masuk katagori coba-coba pakai. "Sementara yang teratur memakai mencapai 17.180 orang," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Haryanta mengatakan untuk pengadaan X-Ray di terminal, pihaknya masih akan berkoordinasi kembali dengan BNNP DIY. "Kami belum berkoordinasi secara mendetail dengan BNNP DIY," kata Sigit.***2***
(T.L007/B/I007/I007) 18-04-2016 17:56:41
Berita Lainnya
Terminal Giwangan Yogyakarta gelar rampcheck pastikan kelaikan bus saat Lebaran
Selasa, 4 April 2023 18:03 Wib
Pasar Giwangan menjadi pusat pengelolaan sampah pasar di Yogyakarta
Rabu, 18 Januari 2023 14:36 Wib
Yogyakarta membangun tambahan fasilitas di Taman Pintar Dua
Sabtu, 7 Januari 2023 12:43 Wib
Volume penumpang libur akhir tahun di Giwangan naik sekitar 50 persen
Selasa, 3 Januari 2023 16:14 Wib
Pengguna bus perkotaan di Terminal Giwangan pada libur akhir tahun meningkat
Rabu, 28 Desember 2022 11:54 Wib
Tiket bus dari Terminal Giwangan ludes terjual hingga awal Januari 2023
Minggu, 25 Desember 2022 12:12 Wib
Penumpang bus Giwangan Yogyakarta naik lima persen saat libur akhir tahun
Senin, 19 Desember 2022 19:28 Wib
Pemkot Yogyakarta lanjutkan pembangunan Taman Budaya 2023 manfaatkan danais
Kamis, 8 Desember 2022 9:48 Wib