Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan penggunaan bright gas ukuran 5,5 kilogram di daerah ini meningkat hingga sepuluh persen per bulan.
"Penggunaan elpiji 5,5 kilogram saya tidak tahu persis jumlahnya, tapi informasi dari teman-teman agen rata-rata kenaikan bisa sampai 10 persen per bulan," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Bantul Sulistyanto di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, kenaikan pemakaian elpiji 5,5 kilogram atau bright gas itu menunjukkan bahwa masyarakat atau rumah tangga merespon dengan baik produk Pertamina nonsubsidi yang diluncurkan sejak setahun lalu tersebut.
Selain itu, kata dia, konsumen elpiji juga makin menyadari kalau elpiji ukuran tiga kilogram merupakan bahan bakar subsidi pemerintah yang diperuntukkan bagi warga miskin, sehingga beralih ke bright gas itu.
"Elpiji 5,5 kilogram kan barang tidak subsidi sehingga harapan kami ini bisa segera memasyarakat, sedangkan yang tidak berhak memakai elpiji tiga kilogram pakailah yang 5,5 kilogram," katanya.
Ia mengatakan untuk mempercepat peralihan konsumen elpiji tiga kilogram ke elpiji 5,5 kilogram, Pertamina wilayah Bantul mengadakan promo bright gas pada 21 sampai 26 April, promo ini menawarkan harga lebih murah mulai dari beli, isi ulang dan tukar tabun.
"Yang terpenting tujuan dari ini supaya ada pengalihan dari elpiji subdisi ke nonsubsidi semakin cepat, targetnya paling tidak dalam jangka satu tahun ada beberapa kali event serupa untuk percepatan peralihan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Agen Elpiji wilayah Bantul Roony Hendro Wibowo mengatakan penggunaan bright gas 5,5 kg di Bantul belum cukup banyak karena baru diluncurkan setahun lalu, sehingga perlu terus disosialisasikan ke masyarakat.
Ia mengatakan, saat ini penggunaan elpiji 5,5 kilogram di Bantul rata-rata mencapai 400 sampai 500 tabung per bulan, meski begitu diakui pemakaian terus meningkat mengingat produk tersebut makin banyak beredar.
"Ke depan barangnya makin ada, dan karena ini untuk memangkas subsidi pemerintah, maka elpiji tiga kilogram dikurangi, supaya yang subsidi untuk masyarakat yang seharusnya menggunakan," katanya.***1***
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Masih mengandung gas belerang, udara sekitar Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 20:55 Wib
Penyaluran gas bumi niaga tembus 842,9 BBTUD
Senin, 8 April 2024 6:12 Wib
Gas murah beri nilai tambah perekonomian Indonesia
Jumat, 29 Maret 2024 16:01 Wib
Keracunan gas dalam sumur, dua warga meninggal
Minggu, 3 Maret 2024 22:09 Wib
Alumni ITB: Percepat hilirisasi gas-minerba Indonesia
Minggu, 28 Januari 2024 5:13 Wib
Dirawat di RS, 123 orang keracunan gas pabrik
Minggu, 21 Januari 2024 17:24 Wib
Puluhan warga keracunan gas pabrik
Minggu, 21 Januari 2024 6:39 Wib
Jadi lagu kampanye Prabowo-Gibran, "Oke Gas Prabowo Gibran"
Selasa, 16 Januari 2024 10:37 Wib