Warga Kulon Progo kembangkan wisata puncak Widosari

id wisata, pokdarwis,puncak widosari

Warga Kulon Progo kembangkan wisata puncak Widosari

Ilustrasi (istimewa)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Warga Dusun Tritis, Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan destinasi wisata alternatif Puncak Widosari yang berada di atas ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Wakil Ketua Pokdarwis Argobinangun Desa Ngargosari, Warih Triyanto di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Puncak Widosari menyuguhkan keindahan alam, pemandangan di sini lengkap, pagi dapat matahari terbit dan matahari terbenam, melihat Yogyakarta, Magelang, Purworejo, Gunung Merapi dan Merbabu serta ombak pantai selatan terlihat jelas.

"Hal ini yang menjadi pembeda dengan objek wisata di kawasan Bukit Menoreh," kata Warih.

Ia mengatakan Puncak Widosari dikelilingi pepohonan dan kebun teh yang hijau. Puncak Widosari mulai dirintis sejak 2012. Awal perkembangan, jalan menuju puncak baru berupa jalan tanah dengan pagar bambu untuk pengaman.

Kemudian, pada 2017, Puncak Widosari berbenah dengan digarap serius warga, Pokdarwis dan Karang Taruna yang didukung Dinas Pariwisata Kulon Progo Tingkat kunjungan wisata pun mulai melonjak, mereka datang tidak hanya dari Kulon Progo, melainkan juga dari sejumlah daerah di Jateng dan DIY.

"Pada Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung bisa mencapai 500 orang. Jumlah ini sangat tinggi dibanding saat awal dirintis," katanya.

Menurutnya, pengelola memang belum banyak melakukan promosi, sejauh ini keindahan puncak Widosari justru lebih banyak tersiar dari para pengujung yang berfoto selfie dan disebar melalui media sosial.

"Dari sini ke kebun teh juga tidak jauh, hanya sekitar tiga kilometer untuk ke kebun teh Tritis dan Ngilinggo, mau ke Pucak Suroloyo juga hanya empat kilometer," katanya.

Potensi lain yang akan digarap yakni seni budaya dan kuliner. Kuliner khas yakni teh sangrai, nasi jagung, sayur buntil dan gorengan teri. Kuliner tersebut bisa dipesan jika datang bersama-sama. Kesenian lokal juga banyak, salah satunya yakni tari Bangilun semacam tarian sambutan kepada tamu.

"Ada juga topeng ireng, rebana, hadrah, dan pencak silat," katanya.

Staf Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kulon Progo Retno Raharjo mengatakan objek wisata Puncak Widosari mulai dikembangkan 2017 dengan harapan bisa jadi daya tarik wisata baru di Kulon Progo, termasuk untuk menambah spot kawasan Ngliggo-Tritis.?

"Di sini, kami kembangkan spot dari jalan masuk ada beberapa spot yang dikembangkan. Kami juga berencana untuk merintis kopi Tritis agar bisa lebih meningkatkan perekonomian masyarakat dengan potensi wisata yang ada," katanya. 

(U.KR-STR)