Gunungkidul (ANTARA) - Kelompok Sadar Wisata Nglanggeran Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berjuang mempertahankan daya tarik Destinasi wisata Air Terjun Kedung Kandang yang terkena dampak proyek pembangunan jalan alternatif Gading-Tawang.
Penggiat Pokdarwis Nglanggeran Sugeng Handoko di Gunungkidul, Minggu, mengatakan Air Terjun Kedung Kandang berada dalam satu kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran.
"Sekarang wisata minat khusus tersebut hilang karena terkena gusur proyek jalan alternatif Gading-Tawang," kata Sugeng.
Ia mengatakan dirinya pernah menentang keras pembangunan jalan alternatif Gading-Tawang di wilayah Nglanggeran karena wilayah ini masuk dalam kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Di berbagai forum sudah ia sampaikan dampak pembangunan jalan alternatif tersebut.
"Dulu saya sudah sampaikan keras penolakan tapi tidak terdengar. Sekarang sudah dibangun jalan. Sehingga daya tarik Air Terjun Kedung Kandang berada dalam satu kawasan Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran hilang," katanya.
Menurut dia, dengan hilangnya magnet wisata, dimungkinkan ke depan akan ada skenario pengembangan beda. Bukan lagi sebagai glamour camping atau glamping untuk liburan keluarga menikmati keindahan alam dan udara bersih.
"Sekarang kurang menarik lagi untuk glamping. Saat ini kami berupaya membuat desain baru lagi untuk mempromosikan potensi
Air Terjun Kedung Kandang," katanya.
Ia berharap kepada pemerintah agar program infrastruktur bisa optimal membantu pengembangan Desa Wisata. Perlu dikaji secara detail, terperinci dan memperhatikan keberlanjutan alam, lingkungan, sosial, dan budaya.
"Jika melihat proses pengembangan akses di Kedung Kandang, saat ini kami kehilangan daya tarik alam berupa alam yang asri, terasering sawah dengan Air Terjun Kedung Kandang," katanya.
Lebih lanjut, Sugeng berharap ada solusi atas masalah ini. Salah satunya, pembangunan jembatan penghubung area Kedung Kandang yang artistik. Jembatan bisa didesain dengan estetika apik, sehingga bisa menjadi daya tarik baru.
"Sayang kalau hanya dibuat jembatan pada umumnya karena kita di salah satu Destinasi Wisata Unggulan DIY," katanya.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Harry Sukmono mengaku sudah melakukan koordinasi internal terkait dengan harapan warga Nglanggeran. Tahap awal dinas berkomunikasi langsung dengan salah satu pengelola wisata Gunung Api Purba.
"Itu pengerjaan jalan menjadi program strategis pemerintah, bagian dari membangun peradaban Gunungkidul," kata Harry Sukmono.
Berita Lainnya
Pemkab Gunungkidul catat serapan pupuk bersubsidi urea sebanyak 7.434,04 ton
Kamis, 14 November 2024 12:26 Wib
Peneliti UGM sebut temuan gua di Gunungkidul tak bahayakan JJLS
Kamis, 14 November 2024 10:28 Wib
Gunungkidul berlakukan E-Ticketing untuk masuk objek wisata
Kamis, 14 November 2024 8:46 Wib
Dinsos Gunungkidul salurkan bantuan tunai DBHCHT kepada 896 penerima
Selasa, 12 November 2024 13:33 Wib
Peneliti UGM sebut gua di JJLS punya ornamen terbaik di Gunungkidul
Senin, 11 November 2024 18:53 Wib
BPPD DIY promosikan Desa Wota-wati Gunungkidul sebagai Bengawan Solo Purba
Sabtu, 9 November 2024 21:45 Wib
KPK monitoring program desa antikorupsi di Kalurahan Gari Gunungkidul
Kamis, 7 November 2024 16:40 Wib
DKP Gunungkidul mencatat produksi perikanan tangkap sebanyak 2,6 ton
Selasa, 5 November 2024 20:08 Wib