Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Tuneeca terus berinovasi dalam menciptakan busana Muslimah yang berkualitas, yang berbeda dengan produk busana "brand" lain.
"Produk busana Tuneeca dibuat 'limited' dengan tujuan memberikan sesuatu yang eksklusif bagi para pecintanya," kata Direktur PT Bina Fajar Estetika yang memproduksi Tuneeca Ibrahim Mochammad di Yogyakarta, Sabtu.
Di sela "National Gathering Tuneeca Lovers 2018", Ibrahim mengatakan desain dengan konsep tematik yang diciptakan setiap bulan dan selalu "up to date" dengan bahan berkualitas dihadirkan untuk para pecinta produk Tuneeca.
"Ide original dengan bahan berkualitas yang hanya dipesan khusus untuk Tuneeca menjadikan 'brand' lokal asli Bandung itu banyak diminati kaum perempuan sehingga mampu bersaing di tengah persaingan yang cukup ketat terutama dengan produk asing," katanya.
Ia mengemukakan, meskipun menghadapi persaingan dengan produk busana dari China, Thailand, dan India, Tuneeca yang mengutamakan kualitas dan harga relatif terjangkau mampu bertahan hingga sekarang.
Tuneeca yang mulai diproduksi pada 2008, menurut dia, saat ini sudah tersebar di seluruh Indonesia serta Malaysia dan Hong Kong.
"Kami berharap Tuneeca dapat mewujudkan keinginan pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode busana Muslimah dunia," kata Ibrahim.
Research and Develompent PT Bina Fajar Estetika Samira Mochammad Bafagih mengatakan dalam "national gathering" yang dihadiri ratusan anggota Tuneeca Lovers Community (TLC) dari seluruh Indonesia itu Tuneeca menampilkan peragaan busana tren fesyen busana Muslimah 2018.
Menurut dia, tren fesyen busana Muslimah pada 2018 akan didominasi model kasual dengan desain atau gaya kontemporer yang cocok dikenakan di berbagai acara. Busana Muslimah dengan model kasual yang terkesan dinamis dengan desain atau gaya kontemporer semakin diminati konsumen.
"Selain model kasual dengan desain atau gaya kontemporer, busana dengan perpaduan warna yang lebih berani atau biasa disebut 'tabrak warna' juga diminati pada tahun ini," kata Samira.
