Bantul terbitkan 45.490 Kartu Indonesia Sehat

id Kartu Indonesia Sehat

Bantul terbitkan 45.490 Kartu Indonesia Sehat

Penyerahan secara simbolis Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada warga Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga awal Oktober telah menerbitkan sebanyak 45.490 Kartu Indonesia Sehat yang kepesertaannya dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.
     
"Dari integrasi PBI (penerima bantuan iuran) JKN ABPD Bantul sampai bulan Oktober sebanyak 51.986 peserta. Saat ini telah terbit Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 45.490 kartu," kata Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bantul Eddy Susanto di Bantul, Senin.
     
Menurut dia, pembiayaan peserta PBI JKN dari APBD yang KIS-nya diserahkan secara simbolis oleh Bupati Bantul Suharsono pada Senin (8/10) ini merupakan bagian dari program Universal Health Covered (UHC) 95 persen Bantul.
     
Eddy menjelaskan, UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya terjangkau dengan prinsip kesamaan akses pelayanan.
     
"Kemudian kualitas yang baik dan terus meningkat bagi peserta, memastikan bahwa biaya pelayanan kesehatan yang digunakan tidak membuat masyarakat dalam kerugian keuangan, akses pelayanan kesehatan yang adil serta perlindungan risiko finansial," katanya.
     
Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengatakan, program JKN yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan suatu wujud komitmen pemerintah untuk membantu masyarakat dalam hal pembiayaan.
     
"Namun demikian, kami menyadari bahwa program tersebut mempunyai keterbatasan, untuk itu kami pemerintah kabupatan (Pemkab) Bantul terus berkomitmen mewujudkan peningkatan pelayanan kesehatan yang merata dan berkesinambungan," katanya.
     
Komitmen tersebut, lanjut Bupati, dengan penambahan penerima bantuan iuran JKN secara bertahap melalui pembiayaan dari APBD Bantul. Itu sebagai bukti bahwa Bantul peduli dalam rangka penanggulangan pengentasan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.
     
"Kami menyadari bahwa APBD Bantul itu terbatas, namun ke depan kami akan terus mengupayakan penambahan PBI JKN bagi masyarakat agar nantinya seluruh masyarakat Bantul yang kurang mampu dapat keluar dari masalah kesehatan yang ada," katanya.
     
Bupati kemudian berpesan kepada penerima KIS untuk menyimpan agar bisa digunakan apabila sewaktu-waktu sakit untuk berobat gratis, karena iuran per bulan kartu tersebut telah dibiayai pemerintah daerah.
     
"Namun saya tetap mengajak kepada kita semua agar terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, kita atur pola makan dan tetap melakukan aktifitas fisik agar tetap sehat," katanya.