Balikpapan (ANTARA) -
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait peningkatan permintaan tiket penerbangan ke Kalimantan Timur (Kaltim), baik di Balikpapan maupun Samarinda dari sejumlah kota besar di Indonesia.
"Kolaborasi dengan sejumlah instansi akan menuntaskannya (peningkatan permintaan penerbangan), terutama dengan Kementerian Perhubungan," kata Menparekraf di Balikpapan, Rabu.
Dia mengatakan salah satu solusi persoalan harga tiket ke Kalimantan Timur yang mahal adalah penambahan jumlah penerbangan baik ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, ataupun Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda.
Menparekraf mengaku sering menerima keluhan tentang harga ataupun jumlah tiket pesawat terbang di tanah air yang lebih mahal dibanding penerbangan ke mancanegara.
"Bukan tiket yang mahal, tapi memang tidak ada tiket-nya," ujarnya tentang mahalnya penerbangan ke Kalimantan Timur dari sejumlah kota besar di Indonesia.
Ketiadaan penerbangan ke Kalimantan Timur, bahkan berdampak pada tim Sandi yang semula akan mengikuti kegiatan di Bumi Etam itu, menurut dia, namun kemudian bergabung melalui virtual.
Pantauan ANTARA dari sejumlah aplikasi dan situs penjual tiket pesawat, terdapat tujuh kota besar asal penerbangan langsung yang kehabisan kursi selama dua-tiga hari menuju Kalimantan Timur, bahkan hingga Sabtu (4/5).