KFC targetkan penggunaan sedotan plastik turun hingga 60 persen

id kfc

KFC targetkan penggunaan sedotan plastik turun hingga 60 persen

Amrullah Rosadi (kiri) dan Hendra Yuniarto (kanan) (foto istimewa) (.)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - KFC Indonesia menargetkan penggunaan sedotan plastik turun hingga 60 persen di 630 gerai di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2018, kata General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Hendra Yuniarto.

"Dengan menjadikan gerakan #Nostrawmovement sebagai gerakan nasional KFC Indonesia, kami berharap dapat semakin mengurangi penggunaan sedotan plastik dan berkontribusi dalam penyelamatan laut Indonesia," katanya di Yogyakarta, Sabtu (3/11).

Ia mengemukakan KFC Indonesia dalam sebulan menghabiskan 12 juta sedotan plastik dan melalui gerakan #Nostrawmovement mulai mengurangi penggunaan sedotan dengan tidak menyediakan langsung sedotan plastik di dispenser sedotan.

"Melalui gerakan tanpa sedotan plastik yang dicanangkan KFC Indonesia sejak 2017 itu kami mengajak konsumen untuk tidak menggunakan sedotan plastik kecuali sangat membutuhkan," kata Hendra.

Ia mengatakan beberapa sumber mengungkapkan bahwa sampah sedotan plastik masih menduduki peringkat ke-5 penyumbang sampah plastik di dunia termasuk Indonesia.

Melihat kondisi tersebut KFC Indonesia sejak 2017 mencanangkan gerakan #Nostrawmovement dimulai dengan wilayah Jabodetabek. Pada Mei 2018 menjadikan gerakan tanpa sedotan plastik itu gerakan nasional di 630 gerai KFC di seluruh Indonesia.

Menurut dia, pencanangan #Nostrawmovement atau gerakan tanpa sedotan plastik menjadi gerakan nasional KFC dimulai bersamaan dengan peringatan Hari Terumbu Karang 2018 yang dirayakan setiap 8 Mei dan sehubungan dengan gerakan #beatplasticpollution yang diusung saat Hari Bumi Internasional 22 April 2018.

Gerakan itu dimulai di enam gerai di Jakarta pada Mei hingga akhir 2017, kemudian meluas ke 233 gerai KFC di wilayah Jabodetabek sejak akhir 2017, pemakaian sedotan plastik di gerai KFC secara bertahap mengalami penurunan hingga 45 persen. Kemudian sejak dicanangkan sebagai gerakan nasional pada Mei 2018, KFC berhasil menurunkan pemakaian sedotan secara bertahap. 

"Gerakan itu merupakan bentuk komitmen dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di mana KFC mengajak konsumen untuk turut peduli kepada keselamatan laut dan kehidupannya dengan menolak sedotan plastik sekali pakai saat memesan minuman di restoran KFC atau di mana pun mereka menikmati minuman," kata Hendra.

Pegiat Divers Clean Action (DCA) Amrullah Rosadi mengatakan data dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan sekitar 70 persen sampah plastik di Indonesia dapat dan telah didaur ulang oleh para pelaku daur ulang.

Namun, tidak demikian dengan sedotan plastik yang karena nilainya rendah dan sulit didaur ulang sehingga tidak ada pelaku daur ulang yang bersedia mengambil. Rata-rata setiap orang menggunakan sedotan plastik sekali pakai sebanyak 1-2 kali setiap hari.

"Perkiraan pemakaian sedotan plastik di Indonesia setiap harinya mencapai 93.244.847 batang yang berasal dari restoran, minuman kemasan, dan sumber lain (packed straw)," katanya.

Menurut dia, meskipun hanya berukuran panjang 10 cm, tetapi perlu 500 tahun lamanya agar sampah sedotan plastik dapat terurai secara alami. Sedotan sekali pakai umumnya berbahan plastik tipe polypropylene yang tahan lama.

Namun, kata dia, polypropylene tidak terdegradasi secara alami, sehingga semakin lama menjadi butiran kecil yang disebut mikroplastik yang sangat berbahaya bagi ekosistem laut.

"Polypropylene adalah bahan yang sangat berbahaya bagi tubuh. Tentu fakta ini sangat mengkhawatirkan dan membuat kita harus bergerak melakukan suatu perubahan," kata Amrullah. 
 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024