UNBK SMP Yogyakarta digelar dalam dua sesi

id UNBK

UNBK SMP Yogyakarta digelar dalam dua sesi

Ilustrasi UNBK SMP (Foto Antara)

Yogyakarta (ANTARA News Jogja) - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menargetkan Ujian Nasional Berbasis Komputer untuk jenjang SMP di Kota Yogyakarta hanya akan dilakukan dalam dua sesi atau lebih cepat dibandingkan dengan pelaksanaan tahun lalu.

"Jika tahun lalu masih ada skeolah yang menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dalam tiga sesi, maka pada tahun ini hanya akan dilakukan dalam dua sesi saja. Harapannya, tidak ada peserta yang harus mengerjakan ujian hingga sore hari," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Dedi Budiono di Yogyakarta, Rabu.

Dia mengatakan penyelenggaraan UNBK dalam dua sesi per hari tersebut dimungkinkan karena jumlah komputer yang dimiliki di hampir setiap SMP di Kota Yogyakarta dianggap cukup.

Setiap SMP di Kota Yogyakarta memiliki komputer dengan jumlah minimal setengah dari total siswa yang akan menjadi peserta UNBK di sekolah tersebut, ditambah cadangan 10 persen.

"Di Kota Yogyakarta ada 65 SMP yang melaksanakan UNBK dan hanya ada satu SMP yang akan bergabung dengan SMP lain saat UNBK, yaitu SMP 17 `2`," kata Dedi.

UNBK untuk SMP dijadwalakan digelar pada 22-25 April 2019 dengan empat mata pelajaran yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa Inggris dengan seluruh soal pilihan ganda tanpa isian.

Hasil ujian nasional tersebut, lanjut Dedi, bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan siswa tetapi lebih ditujukan sebagai pemetaan pendidikan serta di sebagian daerah digunakan untuk syarat masuk ke jenjang berikutnya.

"Seluruh soal UNBK dibuat oleh pusat. Pada tahun ini, juga tetap akan menggunakan soal berkategori `high order thinking skill? (HOTS)," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terus melakukan persiapan untuk menghadapi UNBK dengan menggelar tes pendalaman materi atau "try out" sebanyak tiga kali ditambah dua kali "try out" yang dilakukan oleh Pemerintah DIY.

Berdasarkan hasil tes pendalaman materi yang sudah dilakukan, Dedi menyebut, hasilnya masih belum memuaskan karena soal yang diberikan dibuat dengan standar yang lebih tinggi dengan harapan memotivasi anak untuk belajar lebih giat.

"Di samping itu, proses pembelajaran di sekolah juga belum selesai. Masih menyisakan waktu tiga bulan untuk menuntaskan semua materi pelajaran," katanya.

Dari empat mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional, rerata nilai "try out" Bahasa Indonesia dianggap cukup dengan nilai tertinggi 92 dan terendah 10.

Untuk tiga mata pelajaran lain, yaitu Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA dinilai kurang meskipun sudah ada beberapa siswa yang mampu mencapai nilai 100.

"Harapannya, pada hari H pelaksanaan UNBK, seluruh siswa siap," katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta sekolah untuk mulai menyiapkan genset mengantisipasi pemadaman listrik di luar jadwal.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024