Petani Gunung Kidul dibayangi gagal panen

id sawah

Petani Gunung Kidul dibayangi gagal panen

Ilustrasi (antaranews.com)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Sejumlah petani lahan kering di beberapa kecamatan di Kabupaten  Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibayangi gagal panen karena lahan padi gogo diserang uret.

Ketua Kelompok  Wanita Tani (KWT) Maju Lestari Padukuhan Lemahbang, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan, Yuniasih di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan seluas lima hektare lahan padi rusak karena diserang hama uret.

"Hal ini mengakibatkan padi yang masih berusia tanam 70-80 hari pada bagian daun dan batang mulai menguning dan perlahan-lahan mati kering. Uret menyerang bagian akar dari tanaman padi," katanya.

Dia mengatakan kemungkinan serangan hama uret ini karena penggunaan pupuk kandang yang belum difermentasi, sehingga memunculkan hama. Menurut dia, jika tidak segera ditangani maka kemungkinan serangan akan meluas.

"Kondisi ini diperparah dengan curah hujan yang sedikit. Akibatnya hama uret dengan cepat berkembang biak dan merusak batang padi," katanya.

Yuni berharap pemkab melalui Dinas Pertanian dan Pangan bisa memberikan solusi. "Semoga segera diberikan solusi, sehingga para petani tidak merugi," harapnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Raharjo Yuwono mengakui adanya laporan mengenai serangan hama uret. Total luas lahan padi gogo 4.8628 hektare dan laporan masuk adanya serangan hama uret tidak lebih dari dua persen.  Dinas tetap menindaklanjuti dengan menerjunkan petugas ke lapangan. 

Selain itu, dinas juga akan membagikan pestisida gratis kepada petani yang membutuhkan. "Prosedurnya ada laporan serangan dilanjut ada rekomendasi pengendalian dari pengamat hama kecamatan, kemudian permintaan ke dinas," katanya.

Dia menjelaskan serangan hama uret ini tidak berpengaruh besar terhadap panen padi secara keseluruhan, karena masih di titik tertentu. Saat ini sudah ada beberapa lokasi yang mulai panen. Sebagian Kecamatan Rongkop sudah mulai panen padi Segreng. Kecamatan Purwosari didapat 3 ton  gabah kering giling per hektare. Kemudian di bulak Nglarangan Dusun Tambak, Poktan Ngudi Raharjo Desa Melikan, Rongkop hasil ubinan 2,5 X 2,5 meter menghasilkan 4,7 kilogram atau 6,5 ton per hektare.

"Kami berharap serangan uret tidak berdampak pada hasil panen," harapnya.