Yogyakarta (ANTARA) - Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan teknologi berbasis internet of things (IOT) untuk meningkatkan nafsu makan ikan yang dinamai "Banoo".
Lima inovator muda UGM itu yakni Azellia Alma Shafira (Manajemen 2016), Muhammad Adlan Hawari (Elektronika dan Instrumentasi 2015), dan Fakhrudin Hary Santoso (Perikanan 2015) serta alumni Teknik Mesin 2014 yaitu Katya Dara Ozzilenda Soegiharto dan Ryan Wiratama Bhaskara.
"Dengan alat ini nafsu makan ikan semakin meningkat sehingga produktivitasnya juga akan bertambah hingga 40 persen," kata Muhammad Adlan Hawari mewakili tim saat jumpa pers di Laboratorium Inkubator Mina Bisnis Fakultas Pertanian UGM, di Yogyakarta,Selasa.
Adlan menjelaskan, Banoo yang dilengkapi teknologi microbubble generator mampu meningkatkan jumlah oksigen yang terlarut dalam air.
Dengan tingkat oksigen yang meningkat, kata dia, maka nafsu makan ikan bertambah, pertumbuhan ikan dapat dipercepat, serta memperpendek masa panen dan meningkatkan hasil panen ikan.
Alat tersebut, kata dia, mampu mendeteksi kadar oksigen dalam kolam. Apabila kadar oksigen di bawah angka 8, secara otomatis microbubble generator akan menyala dan memunculkan gelembung oksigen.
"Sampai tingkat oksigen terdeteksi menyentuh angka 10,0 maka alat akan mematikan microbubble generator," kata dia.
Menurut dia, Banoo dapat digunakan untuk budi daya ikan nila dan lele dengan ukuran kolam 3x4 meter dengan kedalaman 80 cm-1 meter.
Ketua Tim Pengembang Banoo, Azellia Alma Shafira mengatakan inovasi yang mereka kembangkan berawal dari keprihatinan melihat kondisi budi daya perikanan di Indonesia yang belum maksimal karena sistem budi daya ikan yang masih konvensional dan ekstensif. Padahal Indonesia memiliki potensi perikanan yang cukup besar.
"Inovasi teknologi Banoo ini bisa membangun ekosistem budi daya perikanan yang lebih efisien, intensif dan inklusif sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani ikan," kata Shafira.
Tim Banoo UGM menorehkan prestasi dunia dengan menjuarai kompetisi Cisco Global Problem Solver Challenge 2019. Inovasi teknologi perikanan berbasis IOT yang dinamai Banoo tersebut mengalahkan ribuan proposal proyek karya inovator muda dari berbagai belahan dunia.
Baca juga: UGM mengirimkan 648 proposal Program Kreativitas Mahasiswa 2019
Berita Lainnya
Kulon Progo kembangkan inovasi desain bagi perajin batik
Senin, 28 Oktober 2024 10:21 Wib
Menengok inovasi canggih dari para juara Samsung Innovation Campus
Senin, 7 Oktober 2024 14:05 Wib
Genza Education raih Top Innovation Choice Award 2024 berkat inovasi GLMS
Selasa, 1 Oktober 2024 13:28 Wib
ATR/BPN Kulon Progo diminta meningkatkan inovasi layani masyarakat
Selasa, 24 September 2024 16:09 Wib
Bantul luncurkan inovasi bayar pajak dengan layanan QRIS
Rabu, 11 September 2024 12:31 Wib
PAFI Gunung Kidul sasar masyarakat DIY melalui inovasi kesehatan
Senin, 9 September 2024 13:18 Wib
BRIN ungkap Baznas berkontribusi dalam pengembangan riset dan inovasi
Kamis, 5 September 2024 13:12 Wib
Produk susu AS tampilkan berbagai solusi inovasi sehat di Fi Asia Indonesia 2024
Rabu, 4 September 2024 23:07 Wib