Sleman (ANTARA) - Gerakan Kepemimpinan Petani Nelayan dan Usaha Agrobisnis Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyelenggarakan Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (PEDA-KTNA) 2019 pada 8 -12 Juli di Lapangan Purwobinangun, Kardangan, Pakem, Sleman.
"Kegiatan tahun ini mengangkat tema 'Melalui pemberdayaan pemuda dan penguatan kelembagaan tani nelayan kita wujudkan ketahanan, kedaulatan dan kemandirian pangan berkelanjutan'," kata Kepala DP3 Kabupaten Sleman Heru Saptono di Sleman Selasa.
Menurut dia, kegiatan PEDA-KTNA 2019 ini meliputi temu wicara, rembug madya, rembug utama, seminar KTNA, seminar Perhiptani, Rembug P4S, Rembug Ikamaja, bazar dan pameran pembangunan pertanian.
Selain itu temu usaha pertanian, pangan, perikanan dan kehutanan, lomba stan pameran, lomba kreasi taman sayur mini, lomba gelar karya/temu teknologi, display teknologi produksi pertanian, pangan dan eerikanan, lantip trengginas KTNA DIY, outbond kesadaran lingkungan dan keakraban, festival dan lomba kesenian, Festival Memedi Sawah, kerja bakti, senam sehat massal dan penanaman tanaman penghijauan.
"Diharapkan dengan diselenggarakannya PEDA-KTNA 2019 ini akan memperluas wilayah pemasaran pertanian Sleman dan dapat memunculkan startup-startup dari kalangan pemuda Sleman, agar pemasaran pertanian Sleman dapat lebih luas lagi," katanya.
Ia mengatakan PEDA-KTNA 2019 diikuti oleh petani nelayan, pemuda tani nelayan, perwakilan wanita tani nekayan kabupaten/kota se-DIY, alumni magang Jepang (Ikamaja) dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S).
"PEDA-KTNA merupakan forum pertemuan petani- nelayan dalam rangka proses pembelajaran tukar menukar informasi, pengembangan jejaring kerja sama sekaligus membangkitkan semangat dan tanggung jawab serta kemandirian petani-nelayan," katanya.
Heru mengatakan tujuan PEDA-KTNA 2019 adalah untuk meningkatkan kepemimpinan dan kemandirian KTNA sebagai pelaku utama dan pelaku usaha dalam pembangunan pertanian, pangan, perikanan dan kehutanan.
"Selain itu untuk menguatkan kelembagaan petani-nelayan guna memperbaiki akses terhadap berbagai pelayanan dan informasi pengembangan usaha sehingga terjalin kemitraan, juga untuk meningkatkan adopsi teknologi usaha tani sehingga meningkatkan produktivitas," katanya.
Baca juga: Asuransi padi perlu koordinasi dengan kelompok usaha tani
