Kuala Lumpur (ANTARA) - Pihak berwenang Malaysia pada Jumat mengatakan pihaknya menyita hampir 3,7 ton ketamin dan kokain senilai 161 juta dolar AS dalam operasi terbesar di negara tersebut hingga saat ini.
Malaysia merupakan titik transit utama untuk narkoba ilegal, dan pihak berwenang menyita jumlah rekor sabu kristal dalam setahun terakhir.
Sekitar 467 kg ketamin disembunyikan di dalam karung yang ditemukan di sebuah ruko di Puncak Alam, di pinggiran Kuala Lumpur, selama operasi gabungan antara bea cukai dan kepolisian pada 18 Agustus, kata direktur jenderal Bea Cukai, Paddy Abdul Halim kepada awak media.
Penemuan tersebut disusul penangkapan dan interogasi sejumlah tersangka yang kemudian membawa tim ke ruko lainnya, lokasi 3.200 kg (3,2 ton) kokain ditemukan.
Ketamin tersebut diyakini dikirim dari Pakistan ke Malaysia. Sedangkan kokain berasal dari Ekuador, ungkap Paddy.
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa obat-obatan yang dicurigai tersebut direncanakan akan diekspor ke negara ketiga," katanya.
Menurutnya, obat-obatan yang disita diperkirakan memiliki nilai sekitar 676 juta ringgit (atau 161,41 juta dolar AS).
Pihak berwenang meringkus empat warga Malaysia dan sembilan warga asing selama operasi tersebut.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
Ampuh, emak-emak gerebek tempat peredaran obat keras
Rabu, 24 April 2024 4:28 Wib
Babah dikucuri uang Rp10 miliar gembong narkoba Fredy Pratama
Jumat, 19 April 2024 20:38 Wib
Selundupkan narkoba, Bareskrim bekuk dua pegawai maskapai penerbangan swasta
Rabu, 17 April 2024 15:01 Wib
Polisi gulung lima penyelundup 19 kg sabu dari Malaysia
Rabu, 17 April 2024 5:55 Wib
Polri-Bea Cukai bongkar pabrik gembong narkoba Fredy Pratama
Senin, 8 April 2024 11:49 Wib
Pabrik ekstasi jaringan gembong narkotika, Fredy Pratama di Sunter Jakarta digerebek
Jumat, 5 April 2024 18:58 Wib
BNN-YARFI mengedukasi masyarakat Indonesia bahaya narkoba
Kamis, 4 April 2024 4:32 Wib
Bareskrim-Bea Cukai menggerebek rumah industri narkoba di Semarang
Rabu, 3 April 2024 17:41 Wib