Dewan Pendidikan Yogyakarta mengapresiasi rencana penghapusan UN

id UN,ujian nasional, penghapusan

Dewan Pendidikan Yogyakarta mengapresiasi rencana penghapusan UN

Dewan Pendidikan Kabupaten Kulon Progo, DIY, meminta DPRD setempat memperjuangkan honor GTT/PTT sesuai UMK. (Foto Antara/Mamiek) (Foto Antara/Mamiek/)

Yogyakarta (ANTARA) - Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta mengapresiasi rencana penghapusan ujian nasional pada 2021 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian diganti dalam bentuk asesmen kompetensi minumum dan survei karakter.

“Sebuah kebijakan baru pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Tetapi, kami mengapresiasi kebijakan tersebut karena arah pendidikan bukan hanya untuk menghafal pelajaran saja,” kata Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta Khoirudin Bashori di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, dengan tidak adanya Ujian Nasional dan akan digantikan dengan penilaian dalam bentuk lain yang lebih mengedepankan pada kemampuan literasi, numerasi, dan karakter justru akan lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.

Ia menyebut, pelaksanaan Ujian Nasional selama ini masih lebih mengedepankan pada kemampuan siswa dalam menghafal materi pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional.

“Siswa yang mempunyai kemampuan menghafal yang kuat, maka akan memperoleh nilai yang bagus. Ujian Nasional belum menyentuh pada aspek lain seperti pembangunan karakter,” katanya.

Padahal, lanjut dia, pembangunan karakter merupakan hal yang sangat penting dilakukan sehingga siswa di Indonesia memiliki karakter yang baik dan akan mendukung kehidupan mereka di masa yang akan datang.

“Pembangunan karakter tidak bisa hanya disisipkan dalam mata pelajaran tertentu saja, tetapi harus menjadi perhatian besar dalam pembangunan dunia pendidikan di Indonesia,” katanya.

Selain itu, Khoirudin mengatakan bahwa tidak meratanya sarana dan prasarana serta kualitas pendidikan di Indonesia juga bisa menjadi pertimbangan dalam penghapusan ujian nasional.

“Dengan adanya perubahan tersebut, tentunya harus diimbangi dengan perubahan dalam pola belajar mengajar di sekolah. Saya kira, kementerian sudah memiliki gambaran mengenai hal ini sehingga proses belajar siswa bisa optimal,” katanya.

Ia pun meyakini bahwa Yogyakarta akan mampu beradaptasi dengan cepat apabila kementerian menetapkan perubahan pola pembelajaran di sekolah. “Yogyakarta pasti siap,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan akan mengikuti kebijakan dari pusat terkait pelaksanaan ujian nasional termasuk jika kementerian merealisasikan rencana penghapusan ujian nasional.

Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budhi Asrori mengatakan, hal senada yaitu menunggu kebijakan dari pusat. “Ada ujian nasional atau tidak, yang penting ukuran untuk mengetahui keberhasilan proses pendidikan itu tetap ada,” katanya.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024