Trotoar Jalan Sudirman Yogyakarta akan bebas dari PKL

id PKL,trotoar,Jalan Jenderal Sudirman

Trotoar Jalan Sudirman Yogyakarta akan bebas dari PKL

Ilustrasi revitalisasi trotoar di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Pedagang kaki lima yang masih menempati trotoar di penggal Jalan Sudirman Yogyakarta dari simpang Jembatan Gondolayu hingga Tugu, tidak lagi diperbolehkan berjualan di lokasi tersebut apabila revitalisasi trotoar selesai dilakukan.

“Hari ini, kami melakukan sosialisasi mengenai rencana revitalisasi trotoar di Jalan Sudirman kepada pelaku usaha dan pedagang kaki lima (PKL). Kami menjelaskan bahwa nantiP KL tidak lagi diperbolehkan berjualan di trotoar tersebut,” kata Camat Jetis Sumargandi usai sosialisasi di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, kecamatan akan melakukan konsultasi dan koordinasi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta terkait penggunaan pasar tradisional sebagai tempat relokasi PKL dari Jalan Jenderal Sudirman yang terdampak revitalisasi.

“Kalau diperkenankan dan ada los yang masih kosong di pasar tradisional, kami berharap PKL tersebut bisa masuk untuk menempati los tersebut,” katanya.

Pasar tradisional yang dimaksud, lanjut Sumargandi, tidak hanya terbatas pada pasar tradisional yang berada dekat dengan Jalan Jenderal Sudirman yaitu Pasar Kranggan, tetapi seluruh pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarta.

“Saat ini, sebagian besar PKL yang ada di penggal Jalan Sudirman berjualan makanan meskipun ada juga yang berjualan koran,” katanya.

Sumargandi mengatakan, PKL yang terdampak revitalisasi trotoar Jalan Sudirman sudah memahami kondisi tersebut dan tidak keberatan jika nantinya masuk ke dalam pasar.

“Tentunya, ada beberapa PKL yang perlu menyesuaikan barang dagangan yang nantinya dijual apabila mereka bisa masuk ke pasar tradisional. Penyesuaian juga dilakukan untuk jam berjualan,” katanya yang menyebut ada 18 PKL terdampak revitalisasi.

Pemilihan relokasi ke pasar tradisional, lanjut dia, dilakukan karena ruas jalan di Kecamatan Jetis rata-rata sudah tidak memungkinkan untuk penambahan PKL baru. “Kalau nanti PKL harus mencari lokasi sendiri dan mengurus izin dari awal mungkin justru merepotkan. Ini kami upayakan dan fasilitasi untuk masuk ke pasar tradisional,” katanya.

Sedangkan selama pekerjaan revitalisasi, Sumargandi mengatakan, perlu koordinasi dengan pelaksana proyek untuk memastikan apakah PKL masih bisa berjualan atau tidak. “Perlu melihat kondisi di lapangan dan koordinasi dengan pelaksana proyek,” katanya.

Pekerjaan revitalisasi trotoar di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta rencananya dilakukan mulai April dan ditargetkan selesai pada akhir September atau awal Oktober.

Pekerjaan revitalisasi trotoar tersebut merupakan kelanjutan dari proyek yang sama pada tahun lalu yang dilakukan dari simpang Gramedia hingga simpang Jembatan Gondolayu. Seluruh dana yang digunakan pun berasal dari dana keistimewaan dengan nilai sekitar Rp27 miliar pada tahun ini.

Selain penataan trotoar, juga sekaligus dilakukan “ducting” untuk kabel fiber optic milik provider telepon selular dan kabel listrik PT PLN sehingga kawasan sumbu filosofis tersebut, khususnya di sekitar Tugu akan bebas dari kabel udara.

 

Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024