Yogyakarta (ANTARA) - Siswa kelas 6 SD Bangunrejo 2 Yogyakarta sementara menggunakan pos ronda di dekat sekolah untuk kegiatan belajar tambahan karena terbatasnya ruangan yang tersedia di SD Negeri Bangunrejo 1 Yogyakarta yang menjadi tempat mereka belajar selama sekolah mereka dibangun.
“Kegiatan tambahan pelajaran ini dilakukan untuk persiapan pelaksanan ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran,” kata Kepala SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta Subagya di Yogyakarta, Kamis.
Sebanyak 81 siswa SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta, 69 di antaranya anak berkebutuhan khusus, harus bergantian masuk sekolah dengan siswa SD Negeri Bangunrejo 1 Yogyakarta setelah bangunan SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta dirobohkan pada Februari 2019 untuk dibangun kembali.
Siswa SD Negeri Bangunrejo 1 Yogyakarta mendapat kesempatan masuk sekolah pada pagi hari hingga pukul 12.00 WIB dan setelahnya giliran siswa SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta kelas 2 hingga kelas 6 yang memanfaatkan ruangan sekolah hingga pukul 17.00 WIB.
Siswa kelas 1 SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta tetap masuk pagi hari namun memanfaatkan ruang perpustakaan yang juga menjadi ruang guru.
Siswa SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta terpaksa menumpang di SD Negeri Bangunrejo 1 Yogyakarta sejak Februari 2019 setelah bangunan sekolah dirobohkan untuk dibangun kembali dengan fasilitas pendukung yang lebih baik untuk anak berkebutuhan khusus.
Pembangunan SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta seharusnya sudah dapat diselesaikan pada 2019, namun karena terjadi gagal lelang pekerjaan pembangunan baru bisa dilaksanakan awal 2020.
“Sebenarnya, kami berharap bisa masuk pagi hari karena untuk masuk siang hari dinilai kurang efektif untuk pembelajaran,” kata Subagya.
Kendati demikian, ia mengatakan, seluruh guru berupaya untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar seoptimal mungkin dengan fasilitas yang masih terbatas untuk anak berkebutuhan khusus.
“Misalnya kloset yang kurang mendukung dan ruangan khusus untuk menenangkan emosi anak berkebutuhan khusus juga tidak tersedia,” katanya.
Saat ini, menurut, proses pembangunan SD Bangunrejo 2 Yogyakarta sedang berlangsung dan diharapkan dapat diselesaikan sesuai target pada Agustus.
“Dengan demikian, untuk pelaksanaan USBN juga harus bergabung dengan SD Negeri Bangunrejo 1,” katanya, berharap tidak ada lagi kendala pembangunan.
Subagya mengatakan, SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta dibangun lagi karena bangunan sekolah lama sudah mengalami kerusakan cukup berat.
“Terkadang, ada genteng yang jatuh sendiri atau blandar yang lepas. Kondisi itu sudah kami laporkan sejak 2017 dan ditindaklanjuti pada 2019 namun gagal lelang dan baru bisa dilakukan pada 2020,” katanya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Dedi Budiyono mengatakan bahwa dinas sudah menerjunkan tim untuk memantau kegiatan belajar mengajar siswa SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta di SD Negeri Bangunrejo 1 Yogyakarta.
“Memang ada kesepakatan untuk kelas pagi dan kelas siang. Tetapi hal itu dilakukan dengan perkiraan pembangunan SD Negeri Bangunrejo 2 lancar. Tetapi, melihat perkembangan saat ini, maka kami akan evaluasi lagi,” kata Dedi.
Sejumlah opsi yang dipertimbangkan di antaranya memaksimalkan rombongan belajar dalam satu kelas sehingga tidak ada lagi siswa yang mendapat shif masuk siang.
“Jumlah siswa di SD Negeri Bangunrejo 2 sebenarnya tidak terlalu banyak sehingga masih memungkinkan untuk optimalisasi rombongan belajar di satu kelas dengan siswa SD Negeri Bangunrejo 1. Saya kira, ruang kelasnya memadai,” katanya.
Koordinator Forum Pemantau Independen (Forpi) Pemerintah Kota Yogyakarta Wahyu Wijayanto memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Kota Yogyakarta terkait masalah yang dihadapi SD Negeri Bangunrejo 2 Yogyakarta.
Rekomendasi yang diberikan di antaranya mengatur jadwal sekolah sehingga siswa tidak belajar di pos ronda, mencari alternatif sekolah lain sehingga jam belajar bisa dilakukan pagi hari, penambahan guru pendamping untuk anak berkebutuhan khusus, dan melakukan pengawasan agar pembangunan SD Negeri Bangunrejo 2 berjalan sesuai tata kala.