Lima indikator kinerja Bupati Bantul tak penuhi target

id Pemkab Bantul

Lima indikator kinerja Bupati Bantul tak penuhi target

Kantor Bupati Bantul, DIY. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Asisten Sekretaris Daerah Bidang Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Pulung Haryadi, menyebutkan lima dari 19 indikator utama kinerja Bupati Bantul Suharsono pada Tahun 2019 tidak penuhi target.

"Memang ada beberapa yang belum tercapai, ada lima indikator kinerja Bupati yang belum tercapai, tetapi masih hijau, karena pencapaiannya di atas 80 persen," kata Pulung disela Rakor Pengendalian Semester II Tahun 2019 dan Penyampaian Hasil Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Triwulan IV 2019 di Bantul, Rabu.

Lima indikator kinerja Bupati Bantul yang belum memenuhi target antara lain penurunan angka kemiskinan yang belum maksimal, angka harapan lama sekolah, ketimpangan ekonomi, pertumbuhan produksi tanaman pangan, kemudian kejadian kriminalitas yang masih terjadi di Bantul.

Mantan Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul ini tidak menyebutkan angka capaian indikator kinerja tersebut, namun harapannya semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait terus meningkatkan capaian kinerja yang berkaitan dengan indikator itu.

"Dan bagaimanapun juga perlu kita sampaikan (dalam rakor) agar kinerja teman-teman OPD menjadi naik dan indikatornya tercapai. Dan itu yang menjadikan beberapa hal penting di dalam evaluasi itu sehingga teman-teman OPD segera menggenjot di tahun 2020," katanya.

Sementara itu, Pulung mengatakan secara umum capaian kinerja semua OPD di Bantul rata-rata mendapat nilai sangat baik, meski diakui ada beberapa yang mendapat nilai rendah, namun harapannya penilaian ini bisa memicu peningkatan kinerja bagi OPD yang belum maksimal bisa meniru OPD lain yang sangat memuaskan.

"Ada beberapa yang perlu digarisbawahi, misalnya kaitan dengan angka kemiskinan yang masih belum mencapai satu digit atau sesuai dengan arahan gubernur sehingga perlu terobosan-terobosan dan keroyokan di 2020, misalnya bagaimana angka kemiskinan bisa cepat menurun," katanya.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengatakan pengendalian dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen pembangunan, karena itu rakor ini adalah salah satu cara bagaimana membina birokrasi Pemkab agar amanah dan profesional, bekerja sesuai dengan target kinerja yang telah disepakati.

"Dalam mendukung tugas menjalankan roda pemerintahan di Bantul, saya berharap agar apa yang sudah kita lakukan di 2019 dapat berjalan efektif dan efisien, tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu dan apa yang dikerjakan betul-betul bermanfaat bagi masyarakat Bantul," katanya.*