Disperindag DIY: Harga kebutuhan pokok stabil

id ramadhan,sembako,kebutuhan pokok,stabil,Yogyakarta

Disperindag DIY: Harga kebutuhan pokok stabil

ilustrasi- bahan kebutuhan pokok (FOTO ANTARA)

harga sejumlah komoditas pokok justru sempat mengalami penurunan karena jumlah pembeli di pasar tradisional yang merosot seiring penerapan jaga jarak sosial.
Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta menyebutkan bahwa harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Yogyakarta stabil selama pekan pertama bulan suci Ramadhan 2020.

"Harga bahan kebutuhan pokok sampai saat ini dalam kondisi stabil," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Yanto, harga sejumlah komoditas pokok justru sempat mengalami penurunan karena jumlah pembeli di pasar tradisional yang merosot seiring penerapan jaga jarak sosial.

"Pembelian untuk horeka (hotel, restoran, dan katering) juga sangat berkurang karena agenda kegiatan yang dibatalkan," kata dia.

Baca juga: Pemkot Yogyakarta arahkan penggunaan dana kelurahan untuk padat karya

Meski demikian, menurut dia, penurunan tidak signifikan karena sebagian pedagang telah beralih menjual secara daring.

"Untuk pembeli kebutuhan bahan pokok tidak begitu besar penurunannya karena sebagian beralih ke pembelian online," kata dia.

Ia menyebutkan berdasarkan pemantauan di tiga pasar tradisional di Kota Yogyakarta yakni Pasar Demangan, Pasar Beringharjo, serta Pasar Kranggan pada 30 April 2020, harga beras IR II dijual dengan harga Rp9.767 per kg, beras IR I Rp9.633 per kg, gula pasir Rp11.000 per kg, daging ayam broiler Rp27.000 per kg, telur ayam negeri Rp20.000 per kg, bawang merah Rp37.667 per kg, bawang putih kanting Rp28.667 per kg, cabai merah keriting Rp14.333 per kg, serta cabai merah besar Rp17.333 per kg.

"Bawang merah ada kenaikan tapi untuk bawang putih malah mengalami penurunan harga yang fluktuatif," kata dia.

Baca juga: Program Gandeng Gendong antar Yogyakarta raih penghargaan pembangunan daerah

Sementara itu, ia mengatakan untuk kembali menstabilkan harga komoditas gula pasir, Disperindag bersama Bulog DIY telah menggelar operasi pasar komoditas itu di lima kabupaten/kota.

Menurut dia, OP gula pasir digelar secara bergantian di masing-masing kabupaten/kota. Mulai dari Gunung Kidul pada 28 April, Kabupaten Sleman pada 30 April, Kota Yogyakarta pada 4 Mei, dan 5 Mei di Kulon Progo.

Ia berharap dengan pelaksanaan operasi pasar, harga gula pasir di pasaran akan kembali normal sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) pemerintah Rp12.500 per kg.
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024