Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih menganggap obat malaria, hydroxychloroquine, sebagai obat yang menjanjikan untuk mencegah infeksi virus corona, demikian Gedung Putih pada Kamis (9/7).
Sebelumnya Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyatakan bahwa hydroxychloroquine tak terbukti efektif dan aman.
"Presiden selalu mengatakan bahwa ia menganggap hydroxychloroquine sebagai perlindungan yang sangat menjanjikan tetapi setiap orang tidak boleh mengonsumsi obat itu kecuali mendapatkan resep dari dokter mereka," kata juru bicara Gedung Putih, Kayleigh McEnany saat konferensi pers.
Pada Mei Trump mengatakan di hadapan wartawan bahwa dirinya mulai mengonsumsi hydroxychloroquine setelah dua staf Gedung Putih terbukti terinfeksi COVID-19. Sebelumnya dokter presiden mengatakan bahwa Trump tidak mengalami efek samping setelah dua pekan mengonsumsi obat malaria tersebut, yang dapat menyebabkan masalah jantung.
Awal pekan ini pemimpin dunia lainnya, Presiden Brazil Jair Bolsonaro, mengaku bahwa dirinya positif tertular virus corona dan sedang mengonsumsi hydroxychloroquine. Bolsonaro mendesak pemerintahannya agar menyediakan lebih banyak obat tersebut dan mengajak warga Brazil untuk mengonsumsi hydroxychloroquine baik sebagai pengobatan COVID-19 maupun sebagai langkah pencegahan.
Sumber: Reuters
Berita Lainnya
MotoGP: Yamaha uji coba privat di Portimao
Rabu, 27 Maret 2024 6:55 Wib
MotoGP: Pembalap Bezzecchi dan Diggia tak di Portugal
Rabu, 27 Maret 2024 5:49 Wib
MotoGP: Pembalap Marquez bersaudara tatap balap di AS
Rabu, 27 Maret 2024 0:30 Wib
ISIS bertanggung jawab serangan di Moskow, ungkap AS
Minggu, 24 Maret 2024 11:39 Wib
Prabowo: Hubungan bilateral Indonesia-AS ditingkatkan
Sabtu, 23 Maret 2024 15:44 Wib
AS desak Ukraina setop serang fasilitas migas Rusia
Jumat, 22 Maret 2024 20:14 Wib
Bukan hal baik, sita aset Rusia tanpa proses hukum
Jumat, 22 Maret 2024 20:12 Wib
Houthi intenaifkan serang kapal AS, Inggris, dan Israel
Jumat, 22 Maret 2024 10:25 Wib