Bantul (ANTARA) - Aparat TNI dan Polri mendukung puskesmas menjalankan pemeriksaan, penelusuran riwayat kontak, dan perawatan pasien atau 3T (testing, tracing, treatment) untuk mengatasi penularan COVID-19, kata tenaga ahli menteri kesehatan.
"Yang penting itu bagaimana upaya 3T dinaikkan, dan langkah yang paling dramatis adalah sekarang Pak Menteri melibatkan TNI-Polri untuk tracing berkolaborasi dengan puskesmas," kata Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Andani Eka Putra di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.
Di setiap daerah, ia menjelaskan, tenaga kesehatan puskesmas dengan dukungan dari aparat TNI dan Polri bergerak untuk menelusuri riwayat kontak pasien COVID-19.
"Targetnya adalah minimal, paling tidak (dari) satu pasien positif bisa tracing (melacak) 15 orang yang kontak erat, jadi tetap dicari," katanya.
"Dan sekarang ada perubahan, semua yang kontak erat diperiksa. Kalau dulu kontak erat tidak bergejala tidak diperiksa, sekarang bergejala dan tidak diperiksa," ia menambahkan.
Ia mengatakan, orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19 akan diperiksa. Dalam hal ini, pemeriksaan untuk mendeteksi penularan virus corona bisa dilakukan menggunakan metode RT PCR maupun pemeriksaan antigen.
"Hasil tes antigen itu kalau positif ya positif, jadi tidak ada masalah, sudah divalidasi oleh Kemenkes, bahwa itu (tes antigen) cukup bagus, WHO juga sudah mengakui," katanya.
Dia mengatakan bahwa pemerintah berusaha mengintensifkan pelaksanaan 3T guna mengendalikan penularan virus corona penyebab COVID-19.
"Upaya kita menaikkan testing, tracing, paling tidak 200 ribu sehari di Indonesia," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo menyatakan siap mengintensifkan pelaksanaan 3T guna mempercepat penemuan kasus baru serta penanganan pasien COVID-19.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul berencana menjadikan Bambanglipuro dan Banguntapan sebagai proyek percontohan akselerasi 3T.
"Perintah dari Pak Menkes melalui Tenaga Ahli bahwa kita harus meningkatkan, akselerasi lagi untuk 3T, dan di Bantul ini upaya untuk 3T sudah luar biasa, punya selter di desa, dusun, sehingga kalau dapat yang positif banyak bisa dikarantina," katanya.
Berita Lainnya
Pasien rawat inap Covid-19 meningkat enam kali lipat di Korea Selatan
Jumat, 9 Agustus 2024 12:48 Wib
Belanja MICE di Indonesia diperkirakan melonjak 17 persen
Minggu, 4 Agustus 2024 15:24 Wib
Kasus COVID-19 di Jepang melonjak
Sabtu, 27 Juli 2024 21:47 Wib
Pascaisolasi COVID-19, Joe Biden kembali ke Gedung Putih
Rabu, 24 Juli 2024 19:52 Wib
Australia diterpa varian baru COVID-19
Sabtu, 20 Juli 2024 19:30 Wib
Sejak pandemi COVID-19, RI catat kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi
Rabu, 3 Juli 2024 10:13 Wib
Jokowi: Batas waktu restrukturisasi kredit COVID-19 diundurkan
Senin, 24 Juni 2024 17:14 Wib
Pemerintah minta masyarakat terapkan prokes waspadai COVID-19 Varian KP.1-KP.2 di RI
Kamis, 23 Mei 2024 7:15 Wib