Gugsus Tugas COVID-19 Kulon Progo identifikasi pasien isoman bergejala sedang

id COVID-19,Kulon Progo,Isoter Rusunawa Giripeni

Gugsus Tugas COVID-19 Kulon Progo identifikasi pasien isoman bergejala sedang

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo meminta camat hingga kepala desa rutin mengidentifikasi warga yang menjalani isolasi mandiri dengan gejala ringan ke sedang untuk dievakuasi ke tempat Isolasi Terpusat Rusunawa Giripeni supaya penanganannya lebih baik.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo, D.I. Yogyakarta Fajar Gegana di Kulon Progo, Jumat, mengatakan saat ini Isolasi Terpusat Rusunawa Giripeni sudah merawat 31 pasien terkonfirmasi COVID-19 yang terdiri atas sembilan pasien COVID-19 laki-laki dan 22 perempuan.

"Pemanfaatan Isoter Rusunawa Giripeni sudah baik, meski belum optimal. Kami minta pada camat dan kepala desa mengidentifikasi kasus-kasus baru yang terkonfirmasi COVID-19 menjalani isolasi mandiri bergejala ringan menuju sedang supaya ditempatkan di Isoter Rusunawa Giripeni," katanya.

Ia mengatakan sesuai instruksi bupati (inbup), bahwa kasus-kasus baru supaya dirawat di Isoter Rusunawa Giripeni atau selter di tingkat desa. Petugas harus mengidentifiasi kelayakan rumah terkonfirmasi COVID-19 mendukung untuk isolasi atau tidak.

Kalau tidak memungkinkan dan berpotensi menularkan kepada anggota keluarga lainnya, katanya, langsung dibawa ke selter tingkat desa atau Isoter Rusunawa Giripeni.

"Fasilitas selter dan Isoter Rusunawa Giripeni sudah bagus, mulai dari ketersediaan oksigen, dan logistik juga tidak ada masalah. Kami berupaya meningkatkan fasilitas isoter dan selter untuk mendukung pemulihan warga yang menjalani isolasi," katanya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan pada Kamis (12/8), penambahan terkonfirmasi 39 kasus baru atau memecahkan rekor penurunan angka penambahan COVID-19 dalam beberapa bulan terakhir.

Namun demikian, dirinya belum dapat memastikan apakah penurunan penambahan terkonfirmasi COVID-19 akibat liburnya BBVet Wates, sehingga tidak melakukan uji coba sampel dari hasil pelacakan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total terkonfirmasi COVID-19 selama pandemi 19.446 kasus yang terdiri atas 2.156 isolasi, 16.927 selesai isolasi, dan 366 meninggal dunia.

"Semoga penambahan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Kulon Progo menurun. Kami minta masyarakat tetap menaati protokol kesehatan secara ketat," katanya.