Yogyakarta (ANTARA) - Sejumlah warga yang terdampak penataan bantaran Sungai Code di sisi selatan Jembatan Tungkak Kota Yogyakarta berharap tidak digusur tetapi siap ikut ditata dan ditempatkan di tempat yang layak.
“Kami berharap tidak digusur semena-mena tetapi ada solusi dari pemerintah daerah bagaimana langkah terbaiknya,” kata Paiman salah satu warga terdampak penataan Sungai Code di Yogyakarta, Jumat.
Paiman mengaku sudah mengelola salah satu warung yang berada di bantaran Sungai Code tersebut sejak tiga tahun lalu.
Menurut dia, warga justru mendukung penataan jika memang ditujukan untuk kepentingan yang lebih luas, terlebih jika keberadaan warung-warung di bantaran Sungai Code di sisi selatan Jembatan Tungkak tersebut dinilai terlihat kumuh.
“Tetapi, kami berharap tidak digusur semena-mena. Kami mau, kok, ditata. Diberi tempat yang layak jika memang kawasan ini terlihat kumuh dan akan ditertibkan atau ditata,” katanya.
Warga di bantaran Sungai Code tersebut sudah mendapat tiga kali surat peringatan yang dilayangkan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) terkait rencana penertiban bangunan atau warung di bantaran sungai tersebut.
Warga diminta segera membongkar warung atau bangunan di bantaran sungai. Batas akhir pembongkaran adalah pada 27 Oktober 2021 dan pada 28 Oktober 2021 akan diturunkan alat berat jika masih ada bangunan di bantaran sungai.
“Sudah ada pertemuan lanjutan. Penertiban bangunan diundur hingga bulan depan,” kata Paiman yang menyebut tidak ada bantuan dana apapun dari pemerintah untuk pembongkaran bangunan.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyebut, pemerintah daerah tidak akan melakukan penggusuran tetapi penataan. “Bentuk penataan ini macam-macam, bisa ditempatkan bahkan bisa diwujudkan dalam pemberdayaan. Nanti kami kaji lagi,” katanya.
Sebelumnya, Camat Mergangsan Pargiyat mengatakan, bangunan dan warung tersebut tidak memiliki izin dan aktivitas lokasi tersebut membuat kawasan terlihat kumuh.
“Penataan bantaran pun sudah didasarkan pada kesepakatan bersama dengan warga, tokoh masyarakat, dan kecamatan,” katanya.
Berita Lainnya
TNI AL- USMC latihan infiltrasi seberangi sungai di Sukabumi, Jabar
Kamis, 2 Mei 2024 7:01 Wib
58 orang meninggal dunia akibat kapal terbalik
Minggu, 21 April 2024 10:37 Wib
Warga peroleh edukasi keselamatan transportasi air
Sabtu, 13 April 2024 5:18 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Memanfaatkan Sungai Winongo kecil, Bantul, DIY, untuk pertanian ekonomi pariwisata
Sabtu, 30 Maret 2024 22:25 Wib
Tanggul Sungai Wulan Demak, Jateng, harus ditinggikan agar tak jebol dan banjir
Kamis, 28 Maret 2024 21:10 Wib
SMKN 2 Kandangan, Kalsel-R Tech College Bangkok pertukaran guru-pelajar
Rabu, 27 Maret 2024 6:02 Wib
Peneliti UGM: Sungai Code Yogyakarta tercemar logam berat
Sabtu, 23 Maret 2024 22:32 Wib