Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia memperkuat kemitraan dengan Uni Emirat Arab (UAE) untuk mengatasi sampah plastik yang berada di sungai di lima wilayah sebagai bagian mengurangi sampah yang berakhir di lautan.
"Kemitraan ini menjadi tonggak baru dalam memperkuat kerja sama antara Indonesia dan UEA untuk mengatasi masalah lingkungan dan menjadi langkah konkret kita bersama dalam mengurangi kebocoran sampah plastik ke laut melalui sungai," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Nani Hendiarti di Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Jumat.
Kemitraan itu diresmikan dalam penandatanganan kemitraan antara Clean Rivers, yang merupakan salah satu organisasi nirlaba UEA, dengan United Nation Deveploment Programme (UNDP) untuk mengatasi sampah plastik utamanya di sungai-sungai Indonesia di sela-sela penyelenggaraan ISF pada hari ini.
Kemitraan tersebut merupakan implementasi dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada April lalu antara Kemenko Marves RI dan Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Hidup UEA.
"Saya senang bahwa kolaborasi ini telah terwujud dengan cepat, dan hari ini penandatanganan kemitraan dilakukan untuk mengimplementasikan MoU tersebut. Fokusnya adalah pada mitigasi kebocoran sampah plastik ke laut melalui penguatan upaya penanganan sampah di sungai dan mengolahnya dengan pendekatan ekonomi sirkular," jelas Nani.
Dia menjelaskan bahwa selama tiga tahun ke depan, kemitraan antara Clean Rivers dan UNDP menargetkan penanganan 5.000 ton sampah plastik dari lima wilayah sungai melalui program pembersihan dan upaya pencegahan kebocoran sampah ke laut melalui sungai.
Sungai-sungai yang menjadi fokus proyek itu sendiri berada di Kabupaten Bekasi di Jawa Barat, Kota Surakarta di Jawa Tengah, Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo di Jawa Timur serta Kabupaten Badung di Bali.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Indonesia dan UAE pererat kemitraan atasi sampah plastik di sungai