Kemenkes menyediakan 30 kit pendeteksi Omicron berbasis RNA

id Omicron, RNA, kit Omicron, Kemenkes, Pandemi COVID-19,vaksin covid,vaksin corona,vaksin covid-19,vaksinasi

Kemenkes menyediakan 30 kit pendeteksi Omicron berbasis RNA

Ilustrasi Omicron. (ANTARA/HO-Sutterstock).

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengemukakan pemerintah telah menyediakan seperangkat komponen atau kit pendeteksi varian baru Omicron (B.1.1.529) berbasis RNA.

"Kita sudah kembangkan dan sudah punya 30 kit. Satu kit per 124, artinya kita punya 3.000 lebih kit yang akan mengidentifikasi Omicron dengan cara bukan Whole Genome Sequencing (WGS), tapi dengan RNA," kata Dante Saksono Harbuwono Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat.

Kit berbasis RNA tersebut diutamakan untuk deteksi dini importasi Omicron di pintu masuk negara, seperti Bandara Soekarno Hatta, perbatasan Etikong Kalimantan Barat dan Bandara lainnya.

Dante mengatakan varian Omicron sampai saat ini sudah kita lakukan genome sekuensing dengan hasil masih belum teridentifikasi di Indonesia.

Walaupun belum terdeteksi, kata Dante, pemerintah tetap melakukan identifikasi, terutama di daerah pintu masuk baik darat, laut, dan udara.

"Dengan cara semua kasus yang PCR-nya positif dilakukan genom sekuensing. Memetakan gennya sehingga kita bisa tahu bahwa itu varian Omicron atau bukan," katanya.

Dante mengatakan Kemenkes telah menambah laboratorium pemeriksaan WGS dari awalnya berjumlah 12 unit, saat ini menjadi 14 unit laboratorium.

Guna mempercepat WGS, kata Dante, Kemenkes juga melakukan metode baru dengan menggunakan PCR khusus bernama metode S-gene target failure' (SGTF).

Metode SGTF, kata Dante, akan mendeteksi menggunakan PCR dengan menentukan probable Omicron untuk mengetahui posisi khusus sekuensing DNA dan RNA.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024