Klenteng Tjoe Tik Kiong dirias

id imlek, imlek tulungagung, klenteng tjoe tik kiong, klenteng tulungagung

Klenteng Tjoe Tik Kiong dirias

Pengurus klenteng memegang tenlung, lampion mini, yang akan dikalungkan ke leher Dewa Mak Co, dewa utama Klenteng Tjoe Tik Kiong, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (21/1/2022). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sabtu siang itu, sejumlah pengurus Klenteng Tjoe Tik Kiong tampak sibuk dengan tugas masing-masing mempersiapkan aneka ornamen untuk merias tampilan mulai altar serta sekitaran bangunan peribadatan umat Tri Darma itu.

Itu dilakukan agar terlihat lebih semarak menyambut puncak Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 31 Januari 2022.

Ada yang sibuk membersihkan lampu-lampu hias di atas altar dewa utama, merangkai lampion bersusun, memasang boneka kertas bergambar macan/harimau di dua daun pintu masuk altar, serta ada juga yang mencatat administrasi serta laporan kerja harian.

Suasana klenteng tidak banyak berubah dibanding hari biasa. Yang membedakan hanya banyak lampion bersusun dipasang di hampir seluruh bangunan hingga pelataran dan sekitar pintu masuk.



"Persiapan bertahap. Sekarang kami fokuskan memasang lampion-lampion," kata Rini Setyawati atau Tjio Jin Jin.

Total ada 200 lampion yang akan dipasang. Benda-benda gantung yang nantinya dihubungkan dengan aliran listrik itu menjadi salah satu ciri khas dari perayaan Imlek. Selain juga barongsai, pembagian angpao, dan lainnya.

Imlek tahun ini memasuki tahun ke 2573 penanggalan China, dengan shio Macan Air.

Rini mengatakan, Imlek tahun ini akan mengambil tema sederhana lantaran masih dalam kondisi pandemi.

"Kami tidak ada sembahyang bersama, nanti sembahyang perseorangan,” jelasnya.

Jumlah jemaat Klenteng Tjoe Tik Kiong selain dari Tulungagung juga berasal dari luar kota, yakni dari Blitar dan Trenggalek.



Jemaat dari Trenggalek lantaran di Trenggalek tidak ada klenteng. Sedang dari Blitar lantaran Klenteng Poo An Kiong terbakar habis pada 22 November 2021 lalu.

“Dari Klenteng Blitar kemarin sekitar 10 orang yang sembahyang di sini,” katanya.

Selama pandemi ini, ritual yang dilakukan selama Imlek adalah cisuak (buang sial).

Dalam kepercayaan umat Tionghoa, ada empat shio yang mengalami kesialan atau ciong, yaitu shio macan, babi, monyet dan ular.

“Bagi mereka yang kena ciong, itu buang sial (cisuak),” katanya.

Sedang shio yang diprediksi bakal mengangguk rejeki melimpah adalah shio naga. 


 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024