Yogyakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional dan berbagai lembaga amil zakat di Kota Yogyakarta berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah daerah dalam menangani masalah ketengkesan di kota tersebut.
“Pemerintah memiliki program penanganan stunting dan kami sebagai mitra pemerintah daerah akan ikut nimbrung di program tersebut karena angka stunting di Yogyakarta juga masih cukup tinggi,” kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Syamsul Azhari di Yogyakarta, Rabu.
Bentuk dukungan yang bisa dilakukan Baznas Kota Yogyakarta bersama lembaga amil zakat (LAZ) adalah memberikan bantuan makanan bergizi dan sehat melalui kegiatan posyandu balita yang rutin digelar di wilayah.
“Paling tidak kami bisa membantu melalui posyandu. Misalnya memberikan bantuan makanan bergizi, seperti susu dan makanan lainnya, sehingga bisa meningkatkan asupan gizi untuk balita,” katanya.
Menurut dia, keterlibatan Baznas dan lembaga amil zakat lain dalam penanganan ketengkesan sangat penting karena masalah itu akan mempengaruhi kualitas generasi muda di masa yang akan datang.
Angka ketengkesan di Kota Yogyakarta tercatat sekitar 11,3 persen. Meskipun angka tersebut berada di bawah rata-rata nasional, namun Pemerintah Kota Yogyakarta bertekan untuk menuntaskan seluruh kasus ketengkesan.
Dalam penanganan ketengkesan, Kota Yogyakarta sudah memiliki program 8.000 hari pertama kehidupan, yaitu memberikan perhatian kepada anak untuk mendapat asupan nutrisi dan gizi yang seimbang hingga berusia 21 tahun.
Selain membantu penanganan ketengkesan, sejumlah program kerja yang akan dijalankan oleh Baznas Kota Yogyakarta pada tahun ini adalah melanjutkan pemberian bantuan untuk anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19.
“Bantuan untuk anak dan juga janda akibat COVID-19 akan tetap dilakukan. Misalnya bantuan pendidikan untuk anak,” katanya.
Pemberian bantuan logistik untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri juga dimungkinkan bisa tetap dilanjutkan apabila kasus COVID-19 kembali meningkat signifikan. “Tentunya, data yang menjadi dasar pemberian bantuan tetap dari Pemerintah Kota Yogyakarta,” katanya.
Pada 2021, Baznas Kota Yogyakarta mampu mengumpulkan zakat, infak dan sedekah hingga Rp5,9 miliar dan menargetkan Rp7,5 miliar pada 2022.
“Kemudahan pembayaran zakat terus kami upayakan supaya semakin banyak masyarakat mempercayakan pembayaran zakat mereka melalui Baznas Kota Yogyakarta,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pemerintah daerah dan Baznas serta lembaga amil zakat memiliki jalinan kerja sama yang baik untuk melakukan berbagai program dalam mengatasi kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
“Harapannya, kerja sama yang sudah terjalin baik ini bisa diteruskan, termasuk untuk permasalahan stunting. Program Baznas bisa berjalan beriring dengan program pemerintah daerah,” katanya.
Berita Lainnya
Peneliti UGM : Kadar air tanah tinggi sebabkan longsor Jalan Sriharjo
Kamis, 16 Februari 2023 14:59 Wib
Daop 6 melayani hampir 650.000 penumpang selama masa angkutan Lebaran
Minggu, 15 Mei 2022 16:56 Wib
Kedatangan penumpang di Terminal Giwangan Yogykarta meningkat
Senin, 25 April 2022 17:51 Wib
Yogyakarta sebut tidak terima laporan KIPI vaksinasi penguat
Selasa, 25 Januari 2022 19:42 Wib
Dishub Yogyakarta memastikan larangan skuter listrik di jalan raya
Selasa, 11 Januari 2022 23:24 Wib
Kanwil Kemenag DIY membentuk tim pemantau lembaga pendidikan keagamaan
Rabu, 15 Desember 2021 21:20 Wib
489 peserta akan bersaing pada MTQ Yogyakarta
Jumat, 26 November 2021 17:14 Wib
Calon penerima BPUP di Yogyakarta diminta segera mengajukan pendaftaran
Senin, 22 November 2021 18:05 Wib