Disdik Gunung Kidul menghentikan PTM 13 sekolah karena penyebaran COVID-19

id daring,PTM,Disdik Gunung Kidul,Gunung Kidul,COVID-19

Disdik Gunung Kidul menghentikan PTM 13 sekolah karena penyebaran COVID-19

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. (ANTARA/HO-Humas Pemkab Gunung Kidul)

Gunung Kidul (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 13 sekolah tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama karena ada penularan COVID-19 di sekolah tersebut .

"Mayoritas penghentian sementara pembelajaran tatap muka (PTM) karena ada penularan COVID-19 di lingkungan sekolah," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Gunung Kidul Winarno di Gunung Kidul, Jumat.

Ia mengatakan kronologi penghentian sementara PTM 13 sekolah, yakni semula ada empat SMP melaksanakan PTM. Namun dalam perkembangannya, tinggal dua SMP yakni SMP Negeri Patuk 1, dan SMP Negeri Purwosari 2 yang masih menjalani pembelajaran jarak jauh. Selain itu muncul tambahan SD Negeri Wonosari 1, SD Negeri Patuk 1, dan SDN Ponjong 1 terpaksa menghentikan aktifitas belajar di sekolah karena ada penularan COVID-19.

"Kami langsung mengambil kebijakan penghentian PTM sementara untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.

Selain itu, Disdik Gunung Kidul mendapatkan laporan, bahwa ada delapan TK menghentikan PTM. Masing-masing TK Negeri Nglipar, TK ABA Nglipar, TK Bulu Semanu, TK Tunggaknongko Semanu, TK Pule Mertelu, Gedangsari, dan TK ABA Nglipar IV. Kemudian TK ABA Kwange, Pacarejo dan TK AB Jonge juga tidak ada pembelajaran tatap muka karena terdampak bencana alam angin kencang.

"Dua sekolah yang melaksanakan pembelajaran dalam jaringan (daring) karena terdampak bencana alam yakni, TK ABA Kwangen dam TK ABA Jonge Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunung Kidul Dewi Irawaty membenarkan adanya penambahan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah. Sebagai upaya pencegahan penularan, aktifitas PTM dihentikan sementara terlebih dahulu. Untuk kebijakannya diserahkan ke Satgas COVID-19 tingkat kecamatan yang terkait seperti puskesmas, pihak sekolah, camat dan lain-lain.

"Kami terus mengimbau kepada masyarakat agar taat protokol kesehatan. Banyak kasus terjadi, lonjakan kasus COVID-19 karena faktor kurang mentaati protokol kesehatan," katanya.