Rektor UWM: PTM berkontribusi positif untuk pertumbuhan ekonomi DIY

id pertumbuhan ekonomi DIY,PTM,mahasiswa,Rektor UWM

Rektor UWM: PTM berkontribusi positif untuk pertumbuhan ekonomi DIY

Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta Prof Edy Suandi Hamid dalam seminar bertajuk "Kampus Dalam Menghadapi Dinamika Ekonomi Politik Pada Era Normal Baru" di Kampus UWM, Yogyakarta, Senin (29/8/2022).  ANTARA/Luqman Hakim.

Yogyakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Prof Edy Suandi Hamid mengatakan pembelajaran tatap muka (PTM) para pelajar dan mahasiswa berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Karena PTM mahasiswa balik ke Yogyakarta akhirnya mendorong tingkat permintaan dan konsumsi DIY," kata Edy dalam seminar bertajuk "Kampus Dalam Menghadapi Dinamika Ekonomi Politik Pada Era Normal Baru" di Kampus UWM, Yogyakarta, Senin.

Interaksi secara tatap muka antarpelajar dan mahasiswa, menurut dia, tidak hanya berlangsung di lingkungan kampus. Di berbagai tempat lain di luar kampus, menurut Edy, para mahasiswa juga berinteraksi sembari membelanjakan uang mereka di DIY.

"Transaksi yang mereka lakukan akan mendorong perekomomian melalui belanja barang-barang konsumsi," kata dia.

Menurut Edy, saat konsumsi di masyarakat meningkat maka akan mendorong pemulihan ekonomi yang bersumber dari tiga jalur yakni peningkatan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha, serta menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter.

Kegiatan berbagai kampus di Yogyakartea yang mulai berlangsung secara normal sejak beberapa bulan terakhir, telah menunjukkan dampak positif untuk perekonomian lokal.

Mengutip data BPS, menurut Edy yang juga ahli ekonomi pembangunan ini, pertumbuhan ekonomi Yogyakarta (quarter to quarter) berangsur pulih hingga triwulan II tahun 2022. Data dari BPS menyatakan adanya fluktuasi selama triwulan I 2020 hingga triwulan II 2022.

"Angka tertinggi pada data ini adalah pada triwulan II 2021 sebesar 11 persen namun turun kembali hingga angka 2 persen pada triwulan III 2021. Data terakhir menunjukkan triwulan II 2022 berada di angka 5,2 persen," ujar dia.

Pertumbuhan ekonomi itu, ujar Edy, berdampak pada pengurangan angka kemiskinan di DIY dari semester I 2021 sebanyak 506 ribu jiwa turun menjadi 454 jiwa pada semester I 2022.

Meski demikian, menurut dia, situasi normal baru tidak identik dengan situasi normal sebelum pandemi COVID-19 sehingga penerapan protokol kesehatan harus terus digaungkan pada setiap aktivitas mahasiswa maupun pelajar.

"Kita memahami kita tidak over confidence karena kita mengutamakan keselamatan nyawa seluruh warga kampus," tutur Edy.