Kulon Progo (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Widiyanto mendesak pemerintah setempat segera memperlebar ruas jalan Suko Gemulung di Desa Hargowilis menuju Waduk atau Bendungan Sermo dan memasang lampu penerangan jalan umum karena membahayakan keselamatan pengendara saat malam hari.
Widiyanto di Kulon Progo, Jumat, mengatakan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) telah membangun jalan lingkar Waduk Sermo, sebagai jalan utama karena jalan Bendungan Sermo sudah tidak bisa digunakan untuk jalan umum.
Namun, jalan ruas jalan Suko Gemulung yang terkoneksi dengan jalan lingkar Waduk Sermo masih sangat memprihatinkan.
"Untuk itu, kami berharap pemkab segera memperlebar jalan yang saat ini sudah ada. Kami juga berharap pemkab segera memasang lampu penerangan jalan umum (LPJU) sepanjang jalan Suko Gemulung supaya tidak membahayakan masyarakat yang lewat jalan tersebut," katanya.
Ia mengatakan jalan Suko Gemulung akan menjadi jalur utama akses masyarakat dan jalan wisata menuju Waduk Sermo, Kaliburu, Pule Payung, dan Canting Mas yang ada di Kecamatan Kokap. Namun, kondisi jalan Suko Gemulung sepanjang hampir dua kilometer sangat memprihatinkan. Kondisi jalan sempit, dan tidak ada lampu penerangan jalan umum (LPJU) sehingga bisa membahayakan keamanan dan keselamatan pengendara.
Untuk itu, Widiyanto mendesak pemerintah setempat, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) segera memperlebar ruas jalan Suko Gemulung supaya bisa dilalui kendaraan roda empat dengan layak. Minimal, setiap tikungan bahu jalannya diperlebar.
"Kami juga minta Dinas Perhubungan segera memasang LPJU sepanjang jalan menuju Waduk Sermo yang melalui jalan Suko Gemulung. Saat ini, kondisi jalan sepi, dan gelap gulita saat malam hari. Kondisi ini membahayakan keselamatan pengguna kendaraan, baik roda empat dan roda dua, saat malam hari," harap politisi Fraksi Golkar dari Daerah Pemilihan II (Pengasih dan Kokap) ini.
Koordinator Lapangan Bendungan Sermo Novika Prabowo mengatakan jalan badan Bendungan Sermo direncanakan akan ditutup untuk pengendara karena merupakan objek vital nasional. Selain itu, akses jalan umum akan mengganggu kegiatan pengecekan keamanan rutin.
Pemantauan keamanan yang dimaksud, yakni keamanan struktur badan Bendungan Sermo. Di sana banyak peralatan instrumentasi pemantauan keamanan bendungan, sehingga harus ditutup untuk umum.
"Jalan badan Bendungan Sermo merupakan zona tertutup bendungan. Sehingga BBWSSO membuatkan jalan alternatif supaya penduduk dapat melewati jalan menuju wilayah masing-masing," katanya.
Novika mengatakan rencananya, jalan badan Bendungan Sermo akan ditutup sebelum September 2022 ini. Hal ini dikarenakan proyek jalan alternatif yang dibangun BBWSSO diproyeksikan selesai September 2022.
"Kalau proyek jalan alternatif selesai sebelum September, kami segera menutup jalan badan Bendungan Sermo. Semakin cepat, semakin baik," katanya.
Berita Lainnya
Paslon Marija-Yusron blusukan kampanye di Pasar Bendungan serap aspirasi pedagang
Sabtu, 23 November 2024 16:50 Wib
DKP Kulon Progo-BP2MHKP melakukan pengendalian mutu perikanan di pasar
Senin, 21 Oktober 2024 18:13 Wib
Presiden Jokowi resmikan Bendungan Ameroro Konawe untuk irigasi dan wisata di Sultra
Selasa, 14 Mei 2024 13:54 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
Bendungan Lau Simeme jadi objek wisata baru gaet wisatawan
Jumat, 22 Maret 2024 0:09 Wib
Kulon Progo membentuk Bendungan Super Kuliner dongkrak ekonomi masyarakat
Senin, 4 Maret 2024 21:11 Wib
Atasi banjir Karawang, Jabar, pemerintah bangun Bendungan Cibeet-Cijurey
Minggu, 3 Maret 2024 10:31 Wib
Pemerintah tuntaskan 42 bendungan di Indonesia
Kamis, 29 Februari 2024 4:47 Wib