Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta mengalokasikan anggaran untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah khusus Pendidikan Karakter yang akan mulai diterapkan tahun ajaran 2022/2023 secara terbatas di lima sekolah sebagai uji coba.
“Program ini sudah kami rencanakan cukup lama, tetapi memang belum akan dilakukan di semua sekolah. Kami uji coba di lima sekolah dulu, SD dan SMP,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, jika dari evaluasi program pemberian Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Pendidikan Karakter menunjukkan hasil yang baik, maka tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di lebih banyak sekolah bahkan di semua sekolah SD dan SMP di kota tersebut.
Sebelum menerima bantuan operasional, kata dia, setiap sekolah yang terpilih sebagai percontohan diminta menyusun proposal kegiatan penguatan pendidikan karakter yang akan dilakukan.
“Sekolah di Kota Yogyakarta memang sudah menerapkan pendidikan karakter. Dengan Bosda ini harapannya ada pengembangan dan penguatan program pendidikan karakter yang sudah diberikan,” katanya.
Pendidikan karakter, lanjut Budhi, tidak diberikan dalam mata pelajaran khusus tetapi langsung diintegrasikan dengan berbagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dan juga kegiatan ekstrakurikuler di sekolah maupun kegiatan lain di luar jam pelajaran.
“Ada banyak unsur pendidikan karakter yang bisa diberikan, mulai dari nasionalisme, religi, disiplin, gotong royong, mandiri, hingga integritas. Ada banyak hal yang bisa dilakukan,” katanya.
Alokasi anggaran yang diterima tiap sekolah dimungkinkan berbeda karena pemberian bantuan didasarkan pada jumlah siswa atau peserta didik yang tercatat di setiap sekolah. Nilai bosda ditetapkan Rp90.000 per siswa per tahun.
“Misalnya di sekolah tersebut memiliki 1.000 siswa, maka total bantuan yang akan diterima Rp90 juta,” katanya.
Pemberian Bosda Pendidikan Karakter ditetapkan melalui Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 42 Tahun 2022. “Harapannya, siswa Kota Yogyakarta memiliki karakter, budi pekerti, dan sopan santun yang baik,” katanya.
Berita Lainnya
PBNU tak beri toleransi pelaku kekerasan seksual di dunia pendidikan Indonesia
Minggu, 19 Mei 2024 0:13 Wib
Bantul mencari solusi atasi permasalahan akses pendidikan dan kesehatan
Sabtu, 18 Mei 2024 20:38 Wib
Metode "TeFa" tepat untuk pendidikan vokasi di Indonesia
Sabtu, 18 Mei 2024 6:46 Wib
Genza Education Jabodetabek, Jabar, dan Banten perkuat konsolidasi dan kolaborasi untuk pendidikan lebih Unggul
Jumat, 17 Mei 2024 18:47 Wib
"Study tour" hak anak Indonesia memperoleh pendidikan di luar kelas
Jumat, 17 Mei 2024 18:10 Wib
DPR RI: UKT terjangkau wujudkan Indonesia Emas 2045
Jumat, 17 Mei 2024 14:16 Wib
DPR RI bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan, usut kenaikan UKT PTN
Jumat, 17 Mei 2024 10:29 Wib
Pemerintah: Kampus agar optimalkan aset tambah pendapatan
Kamis, 16 Mei 2024 17:32 Wib