Kasau: "Wing Day" melahirkan elang baru generasi penerus TNI AU
Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengatakan Wing Day atau upacara kelulusan Sekolah Penerbang dan Sekolah Navigator melahirkan elang-elang baru generasi penerus TNI AU yang bertanggung jawab atas pertahanan udara RI.
"Upacara (Wing Day) ini sangat bermakna bagi TNI AU karena di sini lahirlah elang-elang baru yang merupakan generasi penerus dari kami-kami ini," kata Fadjar usai memimpin upacara Wing Day Sekolah Penerbang TNI AU dan Sekolah Navigator di Lapangan Jupiter, Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat.
Sebelum akhirnya lulus dari Sekolah Penerbang TNI AU, lanjutnya, para siswa prajurit telah dididik dan dilatih menjadi penerbang dan navigator yang profesional, sehingga siap memasuki berbagai satuan operasional TNI.
"Ke depan, dengan adanya perencanaan pengadaan pesawat atau alutsista (alat utama sistem pertahanan) baru, mereka akan kami siapkan untuk menghadapi semua itu," tambah Fadjar.
Dia juga berharap para lulusan Sekolah Penerbang TNI AU dan Sekolah Navigator TNI AU itu dapat menjalankan tugas dengan baik dan profesional.
Kasau menyebutkan dari 43 wisudawan Sekolah Penerbang dan Sekolah Navigator, 10 orang di antaranya merupakan penerbang tempur, sementara 17 orang lagi adalah penerbang angkut dan 11 orang lain ialah penerbang rotary.
Dalam mendidik generasi muda menjadi penerbang, katanya, TNI AU tidak memandang latar belakang keluarga, melainkan melihat persyaratan yang telah terpenuhi untuk menjadi bagian dari pengawal dirgantara Indonesia itu.
"Kami, TNI AU atau TNI pada umumnya, tidak melihat latar belakang keluarga. Bahwa kami melihat adalah mereka memenuhi syarat untuk menjadi penerbang melalui taruna atau PSDP (Prajurit Sukarela Dinas Pendek) dan mereka memenuhi syarat untuk menjadi seorang penerbang. Itu saja yang kami lihat," ujarnya.
"Upacara (Wing Day) ini sangat bermakna bagi TNI AU karena di sini lahirlah elang-elang baru yang merupakan generasi penerus dari kami-kami ini," kata Fadjar usai memimpin upacara Wing Day Sekolah Penerbang TNI AU dan Sekolah Navigator di Lapangan Jupiter, Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, Jumat.
Sebelum akhirnya lulus dari Sekolah Penerbang TNI AU, lanjutnya, para siswa prajurit telah dididik dan dilatih menjadi penerbang dan navigator yang profesional, sehingga siap memasuki berbagai satuan operasional TNI.
"Ke depan, dengan adanya perencanaan pengadaan pesawat atau alutsista (alat utama sistem pertahanan) baru, mereka akan kami siapkan untuk menghadapi semua itu," tambah Fadjar.
Dia juga berharap para lulusan Sekolah Penerbang TNI AU dan Sekolah Navigator TNI AU itu dapat menjalankan tugas dengan baik dan profesional.
Kasau menyebutkan dari 43 wisudawan Sekolah Penerbang dan Sekolah Navigator, 10 orang di antaranya merupakan penerbang tempur, sementara 17 orang lagi adalah penerbang angkut dan 11 orang lain ialah penerbang rotary.
Dalam mendidik generasi muda menjadi penerbang, katanya, TNI AU tidak memandang latar belakang keluarga, melainkan melihat persyaratan yang telah terpenuhi untuk menjadi bagian dari pengawal dirgantara Indonesia itu.
"Kami, TNI AU atau TNI pada umumnya, tidak melihat latar belakang keluarga. Bahwa kami melihat adalah mereka memenuhi syarat untuk menjadi penerbang melalui taruna atau PSDP (Prajurit Sukarela Dinas Pendek) dan mereka memenuhi syarat untuk menjadi seorang penerbang. Itu saja yang kami lihat," ujarnya.