Yogyakarta (ANTARA) - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementerian Pertanian (Kementan) mengunjungi sejumlah Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di Malang, Jawa Timur.
Siaran pers dari Polbangtan YoMa yang diterima di Yogyakarta, Senin, menyebutkan peserta yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Agribisnis Hortikultura (AH) ini diajak fieldtrip mengunjungi beberapa lokasi guna melihat dan belajar secara langsung pengelolaan agribisnis.
Peningkatan kapasitas mahasiswa dan tendik ini tidak terlepas dari amanat Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa kualitas atau mutu pendidikan vokasi mempunyai peran penting untuk menghasilkan petani milenial berkualitas.
"Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan dan siap untuk hal-hal baru," kata SYL.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi dan berharap pendidikan vokasi pertanian dapat menghasilkan SDM pertanian berkualitas yang dapat meneruskan cita-cita pembangunan pertanian Indonesia.
"Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja kerja pertanian yang andal dan unggul (job seeker), serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator)," ujar Dedi.
Lokasi yang pertama dikunjungi pada kesempatan "filedtrip" kali ini yaitu TEFA Polbangtan Malang. Disambut oleh Rika Despita, para peserta yang terdiri dari mahasiswa dan tenaga pendidik ini belajar cara pengelolaan TEFA secara menyeluruh.
Keberadaan TEFA sebagai salah satu sarana pembelajaran di lembaga pendidikan vokasi, menurut Despita, merupakan hal yang vital. TEFA memang dirancang menyerupai Dunia Kerja dan Dunia Industri sehingga mahasiswa vokasi dapat merasakan atmosfer DUDI dalam suasana pembelajaran.
"TEFA sebagai sarana pembelajaran sesungguhnya di lapangan wajib memiliki fasilitas yang layak agar mempermudah dalam mencapai kurikulum yang ditentukan," ujar Despita.
Usai melihat pengelolaan Polbangtan Malang, peserta berkunjung ke BBPP Ketindan guna mempelajari seluk beluk tanaman biofarmaka. Hal ini penting karena pengelolaan biofarmaka merupakan salah satu ciri khas atau pembeda Polbangtan YoMa dengan Polbangtan lainnya.
Sekretaris Jurusan Pertanian Polbangan YoMa Siwitri Munambar mengatakan pengelolaan biofarmaka mulai dari budidaya hingga pemasaran memang menjadi salah satu ciri khas prodi AH di Polbangtan YoMa.
"Bahkan salah satu TEFA kami, sekaligus laboratorium AH, di Kebun Sempu dikhususkan untuk pengembangan biofarmaka bekerja sama dengan DUDI, di sana kegiatan pengelolaan biofarmaka sudah sangat lengkap dengan peralatan pengolahan yang mumpuni," ujar Siwitri.
Selain dua tempat sebelumnya, para calon petani milenial ini turut diajak menilik agribisnis jambu kristal milik Pusat Penyuluhan Pertanian Swadaya (P4S) Bumiaji dan Bisnis Olahan Apel di CV Bagus Agriseta. Bisnis jambu kristal milik P4S Bumiaji ini bukan hanya sekadar bisnis biasa, karena dalam praktiknya mereka merangkul dan membina petani binaan sebagai mitra bisnisnya.
"Di sini mahasiswa bukan hanya sekadar belajar bisnis namun juga belajar menjadi agrosociopreneur, yang bisa memberikan dampak pemberdayaan dari bisnis yang digeluti kepada masyarakat sekitarnya," kata Siwitri.
Sementara, di CV Bagus Agriseta, Syamsul Huda selaku "owner" berbagi pengalaman dirinya mengelola bisnis dari bahan baku apel yang tidak lolos sortir di pasaran.
"Sejak tahun 2001 kami mulai mengolah apel-apel Malang yang tidak masuk sortasi menjadi aneka panganan, mulai dari olahan keripik, dodol, minuman, dan aneka snack lainnya," kata Huda.
Siwitri berharap melalui "roadshow" kunjungan mitra DUDI dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa Polbangtan khususnya mahasiswa Program Studi AH ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan langsung dari sumbernya.
Berita Lainnya
Kementan serahkan bantuan bangsal pascapanen hortikultura di Kulon Progo
Selasa, 5 November 2024 17:44 Wib
BMKG sebut petani mesti cermat manfaatkan musim hujan panjang
Jumat, 18 Oktober 2024 8:46 Wib
Pemkab Bantul serahkan bantuan tiga mesin pemanen padi dari Kementan ke petani
Kamis, 3 Oktober 2024 16:02 Wib
Pemerintah pacu produksi daging dukung program makan bergizi gratis di tanah air
Selasa, 27 Agustus 2024 12:33 Wib
Pemerintah membuka kontak darurat pompa petani di Indonesia
Senin, 26 Agustus 2024 7:01 Wib
Kementan meyiapkan 1,5 juta hektare lahan sapi perah dukung susu gratis
Jumat, 23 Agustus 2024 18:09 Wib
4.251 pompa air terpasang, kejar swasembada pangan di Jawa Tengah
Kamis, 15 Agustus 2024 13:04 Wib
Pemerintah mengevaluasi Program YESS dongkrak petani muda Indonesia
Selasa, 13 Agustus 2024 18:13 Wib