Beijing (ANTARA) - Otoritas kesehatan di China tidak lagi memberikan tanda bintang pada kota-kota berisiko sedang dan berat COVID-19 di sistem pelacakan digital riwayat perjalanan setiap orang yang dapat diakses melalui telepon seluler.
Kebijakan tersebut berlaku mulai Rabu (29/6) atau sehari setelah kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Wuhan, kota pertama ditemukan kasus COVID-19.
Sebelumnya, masyarakat yang pernah mendatangi atau tinggal di kota berisiko sedang hingga berat akan terdapat tanda bintang pada kode kesehatannya.
Kebijakan terbaru itu diambil untuk menyeimbangkan tindakan pencegahan pandemi dengan situasi dan ekonomi masyarakat setempat, tulis media di China, Kamis.
Dalam kunjungannya ke Wuhan, Presiden Xi menyatakan bahwa negaranya memiliki kemampuan dan kekuatan mengimplementasikan kebijakan nol kasus COVID-19 hingga meraih kemenangan melawan pandemi.
Menurut dia, tindakan antipandemi yang diambil pemerintahannya sangat efektif dan efisien.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Setelah Xi kunjungi Wuhan, China tak lagi tandai kota berisiko COVID
Berita Lainnya
CCNU Wuhan adakan konferensi akademisi China-Indonesia
Rabu, 23 November 2022 7:50 Wib
WHO: Butuh bertahun-tahun untuk mengetahui asal usul COVID-19
Jumat, 5 Februari 2021 23:24 Wib
Hubei punya bandara baru untuk atasi kepadatan di Wuhan
Minggu, 31 Januari 2021 9:59 Wib
China sebut tim WHO dijadwalkan tiba di Wuhan 14 Januari
Selasa, 12 Januari 2021 19:32 Wib
Masyarakat Wuhan divaksin
Selasa, 29 Desember 2020 9:57 Wib
1,4 juta pelajar Wuhan kembali sekolah, China membangun 150.000 pospam
Senin, 31 Agustus 2020 19:04 Wib
Seluruh sekolah di Wuhan, China, serentak akan dibuka Selasa
Sabtu, 29 Agustus 2020 16:30 Wib
Menristek: Sebagian besar tipe virus corona Indonesia sama dengan Wuhan
Kamis, 9 Juli 2020 23:14 Wib