Realisasi retribusi wisata di Gunungkidul DIY mencapai Rp14,42 miliar - ANTARA News Yogyakarta - Berita Terkini Yogyakarta

Realisasi retribusi wisata di Gunungkidul DIY mencapai Rp14,42 miliar

id Dispar Gunungkidul ,Gunungkidul ,PAD pariwisata

Realisasi retribusi wisata di Gunungkidul DIY mencapai Rp14,42 miliar

Objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul. (ANTARA/Sutarmi)

Gunungkidul (ANTARA) - Realisasi pendapatan asli daerah dari sektor retribusi wisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga pertengahan Agustus 2022 mencapai Rp14,42 miliar dari target Rp27 miliar.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian di Gunungkidul, DIY, Senin, mengatakan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp14,42 miliar berasal dari total kunjungan 2.010.266 wisatawan.

"Tahun ini, kami menargetkan total kunjungan wisatawan sebanyak 3.770.920 orang atau Rp27 miliar. Sampai saat ini sudah terealisasi 2.010.266 wisatawan dengan PAD Rp14,42 miliar," kata Aldian.

Ia mengatakan kondisi wisata terus menunjukkan pemulihan. Hal ini terlihat dari jumlah kunjungan wisata yang masuk ke destinasi wisata di Gunungkidul, pada saat libur akhir pekan ataupun libur nasional.

Untuk mendongkrak kunjungan wisatawan, Dispar Gunungkidul menggencarkan promosi hingga menggandeng pelaku wisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut dia, peningkatan kunjungan juga diiringi naiknya lama tinggal wisatawan di Gunungkidul. Hal ini terlihat dari survei pada Juli lalu yang lama tinggal mencapai 1,18 hari.

"Sebelumnya hanya di kisaran 0,91 hari. Memang belum sampai dua hari, tapi sudah ada peningkatan," katanya.

Pemilih homestay di Pantai Nglambor, Kalurahan/Desa Purwodadi, Aditya Putratama mengatakan jumlah kunjungan wisata sudah mulai meningkat. Hal ini tak lepas adanya kebijakan dari pemerintah yang melonggarkan kunjungan beberapa waktu lalu.

"Yang snorkeling di Pantai Nglambor tambah banyak. Selain itu, juga ada yang menginap di homestay," kata Aditya.

Dia berharap situasi pandemi bisa terus terkendali sehingga jumlah kunjungan bisa terus meningkat di akhir tahun.

Pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap perkembangan wisata karena sempat terhenti karena adanya kebijakan penutupan destinasi untuk mencegah terjadinya penularan.

"Kami berharap meredanya COVID-19, sektor pariwisata kembali pulih, sehingga pelaku wisata segera bangkit," harapnya.