Bantul (ANTARA) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mendata pedagang kaki lima (PKL) dan industri kecil menengah (IKM) untuk diusulkan mendapat bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM).
"Sudah kami data, kemudian kami serahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk diverifikasi mana-mana PKL dan pelaku IKM yang orang miskin," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana di Bantul, Minggu.
Dia mengatakan, diberikan target sekitar 400 sampai 500 orang yang terdiri dari PKL dan IKM yang akan diberikan bantuan sosial dampak kenaikan harga BBM tersebut, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: Pemkab : penyaluran BLT BBM dari APBD Bantul dalam proses penentuan KPM
"Itu kemudian nantinya bersama data yang lain akan diberikan bantuan sosial sesuai rencana yang tidak salah sebesar Rp300 ribu itu, jadi kemarin targetnya sekitar 400 sampai 500an, yang dari PKL maupun dari IKM-IKM," katanya.
Dia mengatakan, memang pada setiap organisasi perangkat daerah (OPD) teknis diminta memberikan data warga yang dinilai berhak mendapat BLT, untuk kemudian datanya dijadikan satu di Dinsos untuk diverifikasi lapangan oleh petugas.
"Kan di sana dari dinas ini berapa, dinas ini berapa kemudian dijadikan satu di Dinsos, kalau usulan data kami kami sodorkan, kemudian diverifikasi berdasarkan NIK (Nomor Induk Kependudukan), dicocokkan di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial)," katanya.
Meski demikian, kata dia, data PKL dan IKM yang diusulkan untuk menerima BLT BBM yang bersumber dari APBD bisa lebih dari target itu, dan pihaknya telah menyodorkan data dalam dua tahap.
"Tahap pertama kami sodorkan 100an berapa, kemudian yang kedua kami nyodorkan data lagi, nanti dari Dinsos yang melakukan verifikasi," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Dinsos Bantul, Saryadi mengatakan, penyaluran BLT BBM yang dari APBD saat ini sedang dalam proses untuk penentuan keluarga penerima manfaat (KPM) atau calon penerimanya, dalam penentuan pihaknya kerja sama dengan kelurahan untuk memverifikasi.
"Rencananya untuk penerima BLT BBM APBD itu adalah warga yang terdaftar di DTKS, dan belum menerima bantuan sosial apapun dan kondisi di lapangan layak untuk menerima," katanya.
Baca juga: Penerima BLT BBM di Sleman bertambah sekitar 4.000 KPM
Baca juga: Kota Yogyakarta dapat tambahan 3.644 KPM BLT BBM
Berita Lainnya
Jumlah kunjungan dan omzet PPD Sleman mencapai dua kali lipat dari target
Sabtu, 9 November 2024 23:32 Wib
Pemkab Sleman promosikan produk unggulan UMKM melalui PPD 2024
Kamis, 24 Oktober 2024 9:55 Wib
Kemenkop UKM: Bisnis UMKM masih memuaskan di tengah deflasi
Jumat, 11 Oktober 2024 13:56 Wib
UGM-Kemenkop UKM kolaborasi mendampingi UMKM naik kelas
Selasa, 8 Oktober 2024 18:43 Wib
Diskop-UKM Kulon Progo : 163 produk UKM masuk SiBakul Yogyakarta
Jumat, 4 Oktober 2024 17:07 Wib
Kemenkop UKM menargetkan Rp10 miliar transaksi Cerita Nusantara 2024
Jumat, 27 September 2024 22:19 Wib
Sleman luncurkan program "Satu Sama Bunda" guna kembangkan UMKM
Kamis, 12 September 2024 18:27 Wib
Aisyiyah dan Kemenkop UKM kerja sama pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan
Rabu, 11 September 2024 0:59 Wib