Samarinda (ANTARA) - Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi menyebutkan membatik bukan sekadar mencanting atau menggoreskan bentuk pola dan motif pada kain, namun mengajarkan nilai filosofi dan prinsip kehidupan.
"Tidak mungkin melahirkan batik yang bagus dan berkualitas, tanpa cinta dan keikhlasan. Membatik memerlukan kesabaran, keuletan, dan komitmen," kata dia di Samarinda, Senin.
Pemecahan rekor membatik terpanjang se-Kalimantan Timur sukses digelar di halaman SMA Islam Samarinda. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi selebrasi perayaan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2022.
Ia mengatakan bahwa membatik juga mengajarkan nilai kehidupan, seperti kesabaran, keuletan, konsistensi, dan semangat pantang menyerah.
"Sehingga terbentuklah keselarasan pola, warna dan motif dalam satu wastra batik yang penuh makna," tuturnya.
Rusmadi mengapresiasi acara pemecahan rekor membatik terpanjang di Kaltim itu.
Ia berharap, ke depan acara seperti itu akan sering digelar dan digalakkan.
Berita Lainnya
Jokowi: Pertemuan "Presidential Club" diadakan dua hari sekali
Sabtu, 4 Mei 2024 6:34 Wib
Pemetaan komprehensif perlu dibuat agar kesejahteraan guru Indonesia naik
Jumat, 3 Mei 2024 12:38 Wib
Guru besar: Pendidikan di Indonesia berkembang pesat
Jumat, 3 Mei 2024 11:21 Wib
Pemerintah atasi kekerasan di satuan pendidikan di Indonesia tuai apresiasi FSGI
Jumat, 3 Mei 2024 0:16 Wib
Hari Buruh 2024, Eko Suwanto desak pemda naikkan UMP DIY agar buruh lebih sejahtera
Kamis, 2 Mei 2024 22:38 Wib
Dalam tiga hari, warga korban erupsi Gunung Ruang, Sulut, dievakuasi
Kamis, 2 Mei 2024 14:53 Wib
Sejumlah sekolah di Sleman mengkompilasi karya seni pada Konser Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 14:35 Wib
Jokowi: Semangat majukan pendidikan Indonesia terus berkobar
Kamis, 2 Mei 2024 12:21 Wib