Viral, WNA duduki tempat suci di Bali

id ASITA, HPI, Dinas Pariwisata, pelinggih, WNA, Pura Trate Bang

Viral, WNA duduki tempat suci di Bali

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun saat memberi keterangan soal WNA duduk di pelinggih Pura Trate Bang, di Denpasar, Kamis (6/10/2022). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali segera mengumpulkan pengurus Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali membahas warga negara asing yang viral  menduduki pelinggih (tempat suci) di Pura Trate Bang, Tabanan.

"Saya mau kumpulkan asosiasi guide (pemandu), Asita, terutama HPI, saya ajak bicara urusan begini, termasuk juga saya akan koordinasi dengan pihak Dinas PMA (Pemajuan Masyarakat Adat), karena dia akan membawahi para bendesa," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Kamis.

WNA laki-laki yang belum diketahui asalnya itu pertama kali mengunggah foto dirinya sedang duduk di sebuah balai pelinggih di kawasan Kebun Raya Bali, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan melalui akun Instagram bernama @dreamchaser_travelling.

Sejak foto ramai pada Sabtu (1/10),  Dispar Bali langsung menghubungi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan untuk  memeriksa yang terjadi.

"Kami sangat menyayangkan itu terjadi lagi, karena memang kita sudah mengingatkan para pihak agar tetap berkoordinasi dengan pengelola daya tarik wisata (DTW) khususnya yang masalah pura ini. Itu harus betul-betul diperhatikan, karena memang ketidaktahuan atau kurang informasi terkait hal itu," ujarnya.

Sebelum nantinya mengumpulkan asosiasi terkait seperti Asita dan HPI, Tjok Bagus mengatakan bahwa selama ini menyampaikan arahan kepada pemandu wisata.

Ia menegaskan bahwa Bali identik dengan pariwisata budaya, dan yang terjadi mencemari simbol agama Hindu yang disucikan.




Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dispar Bali kumpulkan Asita dan HPI bahas WNA duduki tempat suci
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024