Dispar Sleman kampanyekan Gerakan Jumat Bersih di destinasi wisata
Sleman (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengkampanyekan "Gerakan Jumat Bersih" untuk dilakukan di berbagai destinasi wisata di Kabupaten Sleman guna menyambut kunjungan wisatawan jelang akhir tahun.
"Gerakan ini sebenarnya sudah dilakukan beberapa waktu sebelumnya saat ini dibangkitkan kembali, mengingat saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai berbenah dan menata kembali kesiapan destinasi menyambut wisatawan yang mulai ramai berdatangan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, Gerakan Jumat Bersih ini langsung dipimpin oleh karyawan-karyawati Dinas Pariwisata Sleman untuk bersama-sama dengan para pelaku pariwisata di masing-masing destinasi.
"Pada Jumat (28/10) kemarin karyawan-karyawati Dinas Pariwisata Sleman telah mengawali melakukan gerakan Jumat Bersih di kawasan Tlogo Putri dan kawasan Gardu Pandang Kaliurang yang dipimpin Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif Wasita," katanya.
Ia mengatakan, Gerakan Jumat Bersih yang dilakukan oleh karyawan-karyawati dan petugas lapangan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman merupakan upaya untuk mengajak dan menumbuhkan kesadaran melakukan Gerakan Jumat Bersih secara swakarsa oleh para pengelola destinasi, Pokdarwis, para pedagang dan pelaku usaha jasa wisata serta masyarakat yang berada dikawasan destinasi wisata.
"Bahwa untuk mewujudkan kebersihan lingkungan destinasi wisata merupakan tanggung jawab bersama dan tidak bisa dibebankan pada salah satu pihak. Bahkan wisatawan sendiri juga seharusnya turut serta menjaga kebersihan lingkungan destinasi wisata diantaranya dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Ishadi mengatakan, pascapandemi COVID-19 pada saat ini geliat wisatawan sudah terlihat secara nyata yang terpantau di beberapa destinasi wisata sepertinya kawasan Kaliurang dan sekitarnya, kawasan Tebing Breksi Prambanan, destinasi candi, museum dan berbagai destinasi baru lainnya.
"Bahkan beberapa desa wisata juga sudah mulai banyak pengunjung seperti Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Pulesari, Desa Wisata Pancoh, Desa Wisata Kelor, Desa Wisata Grogol, dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman masih banyak destinasi dan desa wisata yang masih ogah-ogahan untuk mulai berbenah menyambut wisatawan setelah sekian lama vakum dan tidak ada aktivitas wisata.
"Karenanya kami mengajak para pengelola destinasi dan pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman untuk bangkit dan 'cancut tali wanda' memulai kembali kegiatan wisatanya serta menangkap peluang yang lebih baik di masa mendatang," katanya.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman akan senantiasa melakukan pendampingan dan penguatan destinasi wisata dan desa desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman secara bertahap dan berkelanjutan agar menjadi destinasi dan desa wisata yang berkulitas dan menjadi pilihan bagi wisatawan.
"Gerakan ini sebenarnya sudah dilakukan beberapa waktu sebelumnya saat ini dibangkitkan kembali, mengingat saat ini adalah waktu yang tepat untuk mulai berbenah dan menata kembali kesiapan destinasi menyambut wisatawan yang mulai ramai berdatangan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid di Sleman, Sabtu.
Menurut dia, Gerakan Jumat Bersih ini langsung dipimpin oleh karyawan-karyawati Dinas Pariwisata Sleman untuk bersama-sama dengan para pelaku pariwisata di masing-masing destinasi.
"Pada Jumat (28/10) kemarin karyawan-karyawati Dinas Pariwisata Sleman telah mengawali melakukan gerakan Jumat Bersih di kawasan Tlogo Putri dan kawasan Gardu Pandang Kaliurang yang dipimpin Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Ekonomi Kreatif Wasita," katanya.
Ia mengatakan, Gerakan Jumat Bersih yang dilakukan oleh karyawan-karyawati dan petugas lapangan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman merupakan upaya untuk mengajak dan menumbuhkan kesadaran melakukan Gerakan Jumat Bersih secara swakarsa oleh para pengelola destinasi, Pokdarwis, para pedagang dan pelaku usaha jasa wisata serta masyarakat yang berada dikawasan destinasi wisata.
"Bahwa untuk mewujudkan kebersihan lingkungan destinasi wisata merupakan tanggung jawab bersama dan tidak bisa dibebankan pada salah satu pihak. Bahkan wisatawan sendiri juga seharusnya turut serta menjaga kebersihan lingkungan destinasi wisata diantaranya dengan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Ishadi mengatakan, pascapandemi COVID-19 pada saat ini geliat wisatawan sudah terlihat secara nyata yang terpantau di beberapa destinasi wisata sepertinya kawasan Kaliurang dan sekitarnya, kawasan Tebing Breksi Prambanan, destinasi candi, museum dan berbagai destinasi baru lainnya.
"Bahkan beberapa desa wisata juga sudah mulai banyak pengunjung seperti Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Pulesari, Desa Wisata Pancoh, Desa Wisata Kelor, Desa Wisata Grogol, dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan pemantauan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman masih banyak destinasi dan desa wisata yang masih ogah-ogahan untuk mulai berbenah menyambut wisatawan setelah sekian lama vakum dan tidak ada aktivitas wisata.
"Karenanya kami mengajak para pengelola destinasi dan pengelola desa wisata di Kabupaten Sleman untuk bangkit dan 'cancut tali wanda' memulai kembali kegiatan wisatanya serta menangkap peluang yang lebih baik di masa mendatang," katanya.
Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman akan senantiasa melakukan pendampingan dan penguatan destinasi wisata dan desa desa wisata di wilayah Kabupaten Sleman secara bertahap dan berkelanjutan agar menjadi destinasi dan desa wisata yang berkulitas dan menjadi pilihan bagi wisatawan.